KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menanggulangi kejahatan radikalisme, terorisme dan kejahatan anti-pancasila di dunia maya (dumay) melalui media sosial (medsos), Badan National Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan pencerahan terhadap komunitas pegiat medsos, sejak Senin (24/7) lalu hingga Kamis (27/07).
Dari Malang, ada lima komunitas pegiat medsos serta 23 komunitas lainnya dari berbagai kota di tanah air. Pegiat medsos ini rata-rata diisi kawula muda. Komunitas Duta Damay ini dari Malang ada komunitas Ayas, Banter, Ngalam, Satu jiwa serta Sahabat.
Baca Juga: Tolak Politik Uang dan Tuntut Netralitas Polri, Puluhan Massa Gelar Aksi di Bawaslu Kota Malang
Kepala BNPT Pusat RI Komjen Pol Drs. Suhardi Alius ikut hadir. Pembinaan langsung dilakukan oleh Deputi 1 BNPT Mayjend TNI Abd. Rahman Kadir. Untuk hiburan ada penyanyi Kikan (Cokelat).
MH. Mayjen TNI Abd. Rahman Kadir berpesan agar kegemaran kawula muda dalam bidang IT hendaknya bisa dimanfaatkan untuk membantu negara menangkal, mencegah serta memberikan pencerahan pada pengguna media social. Diharapkan mereka tidak mudah terkontaminasi dan tidak mengikuti jejak paham radikalisme dan aksi terorisme.
Duta Damai (ambassador) BNPT, vokalis band Cokelat Kikan (cokelat), mengemukakan, sebagai anak negeri, harus bisa memberi yang terbaik bagi bangsa. Keamanan dan ketentraman wilayah jangan digantungkan pada pemerintah semata.
Baca Juga: Dimyati Ayatulloh, Cawalkot Abah Anton yang Dikenal Sebagai Sosok Berkarakter di SMAN 1 Kota Malang
"Kita juga turut terlibat mengamankan sekaligus menjaganya, jadikan jiwa kita senantiasa peduli dan semangat memberantas segala bentuk kejahatan radikalisme maupun terorisme, apapun itu bentuknya," ujar Kikan. (iwa/thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News