GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tiga tahun berturut-turut, sejak tahun 2015, Pemkab Gresik di bawah komando Bupati Sambari Halim Radianto kembali gagal memboyong penghargaan bergengsi di bidang kebersihan kota sedang, Piala Adipura.
Berdasarkan data yang didapatkan BANGSAONLINE.com, Minggu (30/7/2017), nama Kabupaten Gresik tidak ada di dalam daftar penerima Adipura Kencana, Adipura, maupun sertifikat.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Hal ini tentu bertolak belakang dengan kabupaten tetangga, Kabupaten Lamongan, yang tahun ini berhasil memboyong Piala Adipura lagi, setelah tahun sebelumnya berhasil memboyong Adipura Kencana kategori kota kecil.
Kepala BLH (Badan Lingkungan Hidup) Pemkab Gresik, Sumarno, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membenarkan kegagalan ini. Ia mengaku sangat menyesalkan gagalnya Gresik untuk ketiga kalinya meraih Adipura.
Menurutnya, Kabupaten Gresik secara penilaian sudah bagus, mulai tempat sampah, faslitas umum seperti sekolah, perkantoran, dan kebersihan kota. "Kalau secara penilaian semua bagus. Jadi gak masuk akal Gresik tak dapat Adipura. Menurut saya Gresik gagal dapat Adipura karena faktor nonteknis," kilah Sumarno tanpa mau menjlentrehkan maksud nonteknis tersebut.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Sekadar diketahui, pada 2015 dan 2016 lalu Pemkab Gresik juga gagal meraih penghargaan bergengsi di bidang kebersihan dan keindahan kota tersebut. Padahal, Pemkab Gresik dalam 3 tahun terakhir, yakni tahun 2015 dan 2016, dan 2017 telah menggelontorkan miliaran rupiah dari APBD untuk penataan kawasan kota.
Anggaran tersebut, baik untuk perbaikan trotoar kota dengan pemasangan keramik, perbaikan saluran air perkotaan dengan pemasangan box culvert, dan mempercantik taman kota.
Untuk perbaikan taman kota dan perawatannya saja, tahun 2016 dialokasikan anggaran Rp 5,5 miliaran. Anggaran sebesar itu digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi tanaman sekitar Rp 3 miliar. Dan, anggaran untuk operasional pasukan kuning dan penyiraman taman sekitar Rp 2,5 miliar.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Semua itu dilakukan selain untuk mempercantik kota Gresik, juga untuk mengejar penghargaan Adipura seperti yang diperoleh tahun-tahun sebelumnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News