JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dinamika politik menjelang Pilkada di Kabupaten Jombang semakin menampakkan sinyal-sinyal peta koalisi lintas partai. Setelah Golkar dan PDIP Jombang menandatangani MoU pemenangan Pilkada 2018, kali ini Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Jombang menyatakan kesiapan mendukung Partai Golkar mencalonkan Nyono Suharli Wihandoko (Bupati Jombang sekarang).
Dukungan PAN ini bukan gratis, partai berlambang matahari itu mengajukan Ali Fikri (mantan bupati Jombang) untuk disandingkan dengan Nyono. Duet Nyono-Ali Fikri menjadi prasyarat yang diajukan PAN kepada Golkar.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
“Kami sudah ketemu dengan bupati (Nyono) tadi pagi, disetujui kami akan bekerjasama politik. Kami melihat hasil survei, ternyata masyarakat menginginkan Ali Fikri masuk sebagai wakil bupati mendampingi Pak Nyono,” ujair Saichu, Ketua DPD PAN Jombang kepada awak media, Jumat (4/8/2017).
Sachu melanjutkan, kerjasama politik itu akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding). “Ini segera kami laporkan kepada pengurus PAN di atas kami. Dan segera kami tindaklanjuti MoU tersebut,” lanjutnya.
Anggota DPRD Jombang ini juga mengungkapkan, jika keinginan PAN untuk menjadikan Ali Fikri sebagai Cawabup dari Nyono tidak dipenuhi Golkar, pihaknya akan melakukan peninjauan kembali. “PAN akan punya opsi-opsi tinjauan lain. Karena politik itu sifatnya dinamis,” tandasnya.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
Untuk diketahui, tidak ada satu pun partai politik di Kabupaten Jombang yang bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi. Sesuai Perppu No 1/2014 tentang Pilkada, syarat minimal parpol atau gabungan parpol pengusung 20% (10) kursi DPRD atau 25% suara. PDI-P sebagai partai pemenang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 hanya memperoleh 9 kursi dengan 130.137 suara dari total 50 kursi yang diperebutkan. Disusul PKB yang memperoleh 8 kursi dengan 121.574 suara. Urutan ketiga Partai Golkar dengan 7 kursi (115.395 suara).
Kemudian Partai Demokrat 6 kursi (62.376), PKS 5 kursi (59.035 suara), PPP 4 kursi (65.340 suara), Nasdem 4 kursi (38.711), PAN 3 kursi (50.589 suara), Gerindra 2 kursi (36.124 suara), dan Hanura 2 kursi (33.036 suara). (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News