
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2024 kurang sekitar dua minggu lagi. Mendekati hari pencoblosan tersebut banyak fenomena menarik, di antaranya tentang adanya migrasi dukungan.
Adapun persentasenya yakni 55,6 persen pemilih PDIP justru mendukung paslon (pasangan calon) nomor urut 02, H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (Warsubi-Gus Salman) atau Warsa. Kemudian, terdapat 58,3 persen pemilih dari Demokrat mendukung WarSa.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Jatim Disiram Air oleh Pendemo saat Temui Massa Aksi ‘Indonesia Gelap’
Sedangkan, PPP terdapat 41,7 persen pemilihnya yang mendukung WarSa. Tentu saja, fenomena tersebut cukup memantik perhatian.
Sebab, PDIP, Demokrat dan PPP mengusung paslon nomor urut 01, Mundjidah Wahab-Sumrambah dalam pesta demokrasi 27 November mendatang.
Munculnya, data-data tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dari survei tersebut juga diumumkan bahwa elektabilitas pasangan Warsubi-Salmanudin Yazid di angka 60,0%, sementara pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah 22,5 persen.
Baca Juga: Khofifah-Emil Dilantik Presiden, Fraksi Demokrat Jatim Siap Kawal dan Sukseskan Program Pemerintahan
Sedangkan yang belum memutuskan/merahasiakan pilihannya sebesar 17,5%. Survei dilakukan pada tanggal 16-22 Oktober 2024 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error kurang lebih 4,8%.
Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, dalam siaran persnya pada akhir Oktober kemarin menjelaskan, adanya migrasi dukungan merupakan fenomena cukup menarik dalam survei tersebut. Sebab, antara pilihan partai politik tidak serta merta selaras dengan pilihan Pasangan Calon Bupati-Wakil bupatinya.
"Ini memang didasari bahwa masyarakat lebih melihat sosok personal, figur, atau ketokohan dari calon ketimbang siapa partai pengusung dari pasangan calon tersebut," kata Fadhli.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Paslon Terpilih, Sanusi-Latifah Siapkan 100 Miliar untuk Program Prioritas
Ia juga mengatakan bahwa mayoritas masyarakat (84,3 persen) memilih calon bupati/wakil bupati terlepas diusung atau tidak dari partai yang disukai, atau bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa konsolidasi partai ke akar rumput belum maksimal.
Pilkada Jombang digelar 27 November 2024. Ada dua pasangan calon yang sudah ditetapkan KPU Jombang, yaitu nomor urut 01 Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah). Pasangan ini diusung PDIP, PPP, Partai Demokrat. Totalnya 20 kursi. Pasangan ini juga didukung partai non-parlemen, Hanura.
Kemudian, paslon nomor urut 02 H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (WarSa) yang diusung oleh sejumlah partai. Di antaranya, Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), serta Nasdem (2 kursi), dengan totalnya 30 kursi.
Baca Juga: Fraksi PDIP DPRD Surabaya Imbau Masyarakat Agar Tidak Panik soal Sulitnya Membeli LPG Bersubsidi
Sedangkan partai non-parlemen yang memberikan rekomendasi untuk pasangan ini adalah PAN (Partai Amanat Nasional), PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Gelora. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News