SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah telah resmi membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai organisasi massa (ormas), sehingga aktivitas ormas tersebut dianggap terlarang pasca keluarnya Perppu No.2/2017 tentang Ormas. Keputusan itu diambil karena pemerintah menilai HTI tidak sejalan dengan ideologi Pancasila dan NKRI, sebab doktrin Khilafah yang mereka perjuangkan.
Pasca keluarnya Perppu N0.2/2017, Gerakan Pemuda Ansor berdiri di garis terdepan dalam mengamankan implementasi Perppu tersebut. Namun Ansor menolak cara-cara anarkis dan kekerasan. Badan Otonom NU itu lebih memilih cara persuasif dengan mengadakan pendekatan dan dialog dengan kader maupun pengikut HTI. Alhasil, kader HTI pun dapat dirangkul seperti yang dilakukan PC GP Ansor Surabaya.
Baca Juga: Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
“Lewat dialog dan pendekatan, kami berhasil merangkul seorang kader HTI. Yang bersangkutan sebenarnya berasal dari keluarga NU, namun sejak kuliah masuk HTI. Alhamdulillah, beliau sekarang sudah kembali ke NU,” ujar Ketua PC GP Ansor Surabaya, Muhammad Faridz Afif usai bertemu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di kantor Pemprov Jatim, Jumat (4/8).
Ketua GP Ansor Surabaya masa khidmat 2017-2021 itu mengungkapkan, dirinya sudah menginstruksikan kepada seluruh kader Ansor dan Banser Surabaya agar mengisi dan menghidupkan masjid. Pihaknya tak ingin masjid-masjid dan mushola di Surabaya diisi oleh pihak-pihak yang mengamalkan gerakan radikalisme dan anti NKRI.
Pihaknya mensinyalir sejumlah masjid maupun mushola di Surabaya dikuasai oleh kelompok HTI maupun Wahabi yang tidak sesuai dengan Islam Nusantara yang Rahmatan lil Alamin.
Baca Juga: Gus Afif Ingatkan LBH Ansor Surabaya Dampingi Masyarakat Tak Mampu Dapatkan Keadilan
"Karena itu, kader-kader Ansor Surabaya harus merebutnya dengan cara menghidupkan tradisi aswaja di masjid maupun lingkungan RT/RW," sambungnya.
“Ansor punya Rijalul Ansor yang akan mengisi dan menghidupkan masjid dan mushola di Surabaya dengan tradisi aswaja. Kami akan kumandangkan tahlil dan sholawat serta sebarkan kebaikan,” ujar kader muda NU yang akrab disapa Gus Afif ini. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News