TUBAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim kemarau tahun 2017 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban terus memantau 25 desa yang sudah menjadi langganan terdampak bencana kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Minggu (13/8) mengatakan, 25 desa tersebut tersebar di 5 kecamatan, yakni Semanding, Senori, Montong, Tambakboyo dan Parengan.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Rinciannya, di Kecamatan Senori ada 8 desa yakni, Desa Sidoharjo, Wangklu Wetan, Wangklu Kulon, Sendang, Jatisari, Medalem, Leran dan Kaligede. Di Kecamatan Montong yang dipantau ada 4 desa, yakni Desa Nguluhan, Guwoterus, Talang Kembar dan Beringin. Sedangkan, di Kecamatan Tambakboyo hanya ada 1 desa yaitu Pulogede. Kecamatan Semanding ada 7 desa yaitu, Desa Gesing, Ngino, Sambungrejo, Genaharjo, Jadi, Bektiharjo di Dusun Medokan, dan Prunggahan Kulon. Sementara di Kecamatan Parengan ada di Desa Pacing, Ngawun, Brangkal, Parangbatu, dan Sukorejo.
“Saat ini baru satu desa yang meminta dropping air bersih, yakni Desa Gesing, Kecamatan Semanding,” ujar Joko.
Pihaknya mengaku sudah memetakan daerah yang berpotensi kekeringan. "Tetapi, bisa saja daerah tersebut sudah tidak mengalami kekeringan lagi karena sudah ada sumber mata air, HIPPAM, atau jaringan PDAM. Alokasi dana untuk penanganan dampak bencana kekeringan tahun ini masih merujuk pada data tahun 2016 lalu," paparnya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
“Kami berharap agar masyarakat yang desanya mengalami kekeringan dan memerlukan dropping air bersih untuk segera lapor ke kecamatan. Sehingga, pihak kecamatan dapat melaporkan kejadian tersebut kepda BPBD,” pesan Joko. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News