GRESIK, BANGSAONLINE.com - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Gresik memastikan ketersediaan air di wilayahnya masih cukup meski saat ini sudah masuk musim kemarau.
"Dari hasil pengamatan BPBD dan koordinasi dengan kecamatan, ketersedian air masih cukup. Termasuk, daerah atau desa yang setiap tahun mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau," ujar Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Gresik Abu Hasan kepada BANGSAONLINE, Selasa (15/8/2017).
Baca Juga: Terdampak Kekeringan, Kades Ganggang dan Anggota DPRD Gresik Minta BPBD Droping Air Bersih
Meski aman, Hasan menegaskan pihaknya tetap melakukan antisipasi karena kekeringan dipastikan kembali terjadi tahun ini. Mengacu tahun-tahun sebelumnya, sedikitnya ada 39 desa di 7 kecamatan yang ditetapkan kering kristis dan darurat kekeringan. 7 Kecamatan itu meliputi Benjeng, Cerme, Bungah, Balongpanggang, Duduksampeyan, Kedamean, dan Sidayu.
"Saat ini desa-desa tersebut akan mendapatkan pengawasan esktra oleh BPBD untuk dropping bantuan air bersih. BPBD akan melakukan berbagai upaya untuk menekan krisis air bersih di desa-desa yang mengalami kering kritis. Di antaranya, dengan memanfaatkan sejumlah waduk. Waduk yang dangkal kami rawat agar bisa menampung air saat musim hujan. Sehingga, waduk itu pada saat musim kemarau seperti saat ini bisa dimanfaatkan," paparnya.
Langkah lain, lanjut Hasan, BPBD membuat sumur bor berbasis geolistrik. Daerah yang sudah mendapatkan program tersebut di antaranya, Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang, Desa Raci Kulon Kecamatan Sidayu, dan Desa Srowo Kecamatan Sidayu.
Baca Juga: Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
"Jadi BPBD sudah antisipasi jauh hari datangnya musim kemarau tahun ini. Dan, saat ini untuk droping air Insya Allah belum dibutuhkan, karena sumber air masih ada," terangnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News