SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPD PDI Perjuangan Jatim melakukan fit and proper test kepada 50 bakal calon kepala daerah. Tes dibagi dua sesi, Sabtu (19/8) dan hari lain yang akan dijadwalkan kemudian.
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi mengatakan, ada 10 daerah yang mengikuti proses penjaringan di hari pertama ini. Di antaranya Kota Probolinggo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sampang, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Pamekasan. Sementara sisanya akan mengikuti proses penjaringan di hari kedua.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Kusnadi menjelaskan, ujian ini sebagai bentuk mekanisme penjaringan partai berlambang kepala banteng ini. "Tes ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas masing-masing kandidat," ujarnya di gedung DPD PDIP Jatim, Sabtu (19/8).
Hasil tes akan dilaporkan ke DPP, untuk selanjutnya dilakukan survei. DPD juga diwajibkan untuk menjelaskan masing potensi visi dan misi kandidat. Dua hal yang harus dilaporkan kepada DPP yakni potensi popularitas dan elektabilitas yang dibuktikan melalui hasil survei, dan pandangan dalam membangun daerah yang dilihat melalui uji fit and proper test ini.
"Berikutnya, DPD Jatim akan mengirimkan seluruh nama tersebut kepada DPP. Pihak DPP akan menyeleksi seluruh calon. Catatan dari DPD di provinsi akan menjadi salah satu pertimbangan," katanya.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Sementara itu, salah satu calon kepala daerah yang mengikuti proses fit and proper test, Akmal Boediato mengungkapkan dirinya memenuhi undangan dari DPD PDI Perjuangan Jatim karena dirinya sudah mendaftar di DPC PDI Perjuangan Bojonegoro.
Akmal yang mendaftar sebagai kandidat cabup Bojonegoro mengungkapkan tes yang ia jalani lebih banyak dalam bentuk wawancara untuk lebih mengenal dirinya beserta keluarga. Selain itu, juga untuk mengetahui konsep pemenangan dan jaringan yang ia miliki.
Akmal yang saat ini menjabat sebagai Widyaiswara Utama Badiklatprov Jatim mengakui, secara lisan dirinya telah meminta izin kepada Gubernur Jatim, Soekarwo sebagai atasan. Gubernur pun, telah memberikan izin dirinya untuk mengikuti proses tahapan pilkada. Bahkan, ia mengklaim orang nomor satu di Pemprov Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo itu mendorong dirinya untuk optimis mengikuti proses politik tersebut.
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
"Saya sudah izin ke Pakde Karwo secara lisan, beliau pun memberi izin dan mendorong saya. Kalau nantinya saya ditetapkan sebagai calon oleh KPU, pasti saya akan mundur, karena begitu ketentuannya. Saya akan patuh pada ketentuan yang berlaku," tandas Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jatim ini. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News