Buruknya Tata Kelola Sampah Diduga jadi Biang Kegagalan Gresik Raih Adipura

Buruknya Tata Kelola Sampah Diduga jadi Biang Kegagalan Gresik Raih Adipura Sampah berserakan di tepi pantai Kroman, Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Buruknya tata kelola tempat sampah di kota Gresik nampaknya memang menjadi biang kerok kegagalan Pemkab setempat mendapatkan Adipura. 

Kondisi ini bisa dilihat di sejumlah desa wilayah perkotaan, baik di wilayah Kecamatan Gresik maupun Kebomas. Pantauan wartawan Bangsaonline.com di pesisir pantai Kroman Kecamatan Gresik, tumpukan puluhan kubik sampah berada di sana dan tak pernah ada penanganan serius dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) setempat.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan

Begitu juga maraknya tempat pembuangan sampah liar, seperti yang didapati di sekitar jembatan tol di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas, juga di Jalan Mayjen Soengkono Kebomas, tepatnya di sekitar wilayah Desa Giri.

Ketua DPRD Gresik Hj. Nur Saidah kepada BANGSAONLINE.com, tak menampik masih buruknya tata kelola sampah di kota Pudak ini. "Kami akui masih banyak dijumpai warga membuang sampah di tempat sembarangan karena tidak ada TPS (tempat pembuangan sementara)," ujarnya.

"Diakui oleh BLH atau tidak, di sudut-sudut desa di wilayah perkotaan banyak sampah dibuang di lahan bukan tempatnya, sehingga membuat wajah kota Gresik kumuh. Padahal warga sudah banyak yang mengajukan pembangunan TPS," pungkasnya.

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala BLH Sumarno mengakui pihaknya masih kesulitan untuk memenuhi permintaan warga terkait pembangunan TPS. "BLH belum bisa memenuni tuntutan warga untuk pembangunan TPS di semua desa karena keterbatasan anggaran," dalihnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO