Awas, Gempa 8,5 SR Ancam Pesisir Selatan Pacitan

Awas, Gempa 8,5 SR Ancam Pesisir Selatan Pacitan Sekretaris BPBD Pacitan, Ratna Budiono.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah bencana terus mengintai di Kabupaten Pacitan. Setelah kekeringan dan kebakaran lahan yang saat ini tengah terjadi, masyarakat kembali dihadapkan pada kewaspadaan terkait gempa bumi besar yang sewaktu-waktu dimungkinkan akan terjadi. Dalam waktu empat hari ini, sedikitnya telah terjadi delapan kali gempa dengan skala richter (SR) 3 sampai 5 di pesisir Pacitan.

Meski tidak menimbulkan efek kerugian material, namun kejadian gempa ini patut diwaspadai. Fakta mengejutkan, terhitung dari Januari 2017 hingga Agustus ini tercatat telah terjadi sedikitnya 230 gempa dengan kekuatan rata-rata 3 hingga 5,6 SR. Pergerakan sesar bumi tersebut terjadi di sepanjang pesisir selatan dari Banyuwangi sampai dengan Cilacap.

Walaupun rentang jarak dan lokasi gempa jauh dari Pacitan, namun sesar bumi yang bergerak tersebut tak ubahnya seperti akar pohon. Di mana ketika satu lokasi bergerak akan memicu yang lainnya.‎

"Sesar bumi ini saling berkaitan, jika satu lokasi gerak maka semua ikut gerak. 230 gempa yang terjadi adalah tanda bahwa gerak bumi semakin aktif, masyarakat harus tetap waspada, dan terus teredukasi terkait pengetahuan bencana. Karena pengetahuan dini bencana adalah salah satu usaha memitigasi diri dari resiko yang besar," kata Ratna Budiono, Sekretaris BPBD Pacitan, Kamis (31/08).

Semakin aktifnya pergerakan sesar bumi ini menyebabkan melebarnya sesar utama di pesisir selatan jawa. Menurut data kajian terakhir yang ada, diperkirakan sesar utama bumi bertambah besar dari 8,2 SR menjadi 8,5 SR. Kejadian ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi di Pacitan, bahkan akan lebih besar dari peristiwa gempa Jogjakarta pada 2006 silam.

"Bencana bisa datang kapan saja, dan terkait besar kecilnya kita tidak tahu. Kita hanya bisa memprediksi karena secara teoritis memang ada ilmunya. Namun bicara bencana pasti tidak sesuai dengan teori. Setidaknya itu sebagai bahan pengarahan untuk kita agar lebih bijak," tandasnya. (pct1/yun/rev)