Enam Alasan Kinerja Menkominfo Tifatul Sembiring Tak Memuaskan Versi Onno

Enam Alasan Kinerja Menkominfo Tifatul Sembiring Tak Memuaskan Versi Onno

Jakarta(bangsaonline)Onno Widodo Purbo diusulkan facebook Jokowi centre sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi-JK. Ia diusulkan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Tifatul Sembiring.

Selain Onno, nama lain yang diusulkan sebagai calon Menkominfo adalah Drs. Ferry Mursyidan Baldan, anggota Komisi II DPR RI untuk periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu; dan Nezar Patria, Anggota Dewan Pers dari unsur wartawan. Nezar adalah salah satu aktivis korban penculikan tahun 1998.

Baca Juga: Istana Persilakan Budi Arie Diperiksa dalam Kasus Judi Online

Siapa Onno Widodo Purbo? Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Agustus 1962; berarti sekarang dia umur 51 tahun. Ia seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia.[1] Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar.[1] Sebagai aktivis Onno dikenal dalam upayanya memperjuangkan internet murah dan menyebarkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah Wajanbolic, sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta penerapan Open BTS[2] [1]

Sementara itu di daftar usulan Menristek, terdapat nama Dr. I Gede Wenten, Dr.Eng. Romi Satria Wahono, B.Eng., M.Eng dan Prof. Yohannes Surya, Ph.D. - See more at: #sthash.HMMHQ9km.dpuf">http://tekno.liputan6.com/read/2083275/onno-w-pur...

Sebagai praktisi di ranah IT, Onno punya kesan khusus bagi Menkominfo Tifatul Sembiring. Sayangnya, kesan tersebut merupakan penilaian yang minor.

"Terus terang tidak memuaskan," ujar Onno saat ditanya soal kinerja Tifatul saat menakhodai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (25/7/2014).

Baca Juga: Analisis Konten Fufufafa, Cermin Karakter Gelap Manusia

Tentu Onno punya alasan soal pendapat personalnya tersebut terhadap . Pertama adalah, Tifatul dianggap tak peduli dengan warnet & RT/RW-net yang di-sweeping


Kedua, tak ada usaha menginternetkan sekolah-sekolah & masyarakat secara serius. Ketiga, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sampai mengobok-obok program PLIK dan MPLIK yang berada di bawah payung Kominfo.

Keempat, tidak ada usaha untuk meng-opensource-kan Indonesia. Kelima, soal keseriusan untuk mendukung ponsel produk dalam negeri.

"Keenam, dengan lugunya () menyebut OpenBTS ilegal," pungkas Onno.

Pria yang gemar guyon kelahiran Bandung ini aktif sebagai aktivis open source dan Wajanbolic merupakan salah satu karyanya yang membuatnya menjadi dikenal orang.

Lalu bagaimana respon Onno soal usulan jadi ?  "Malas, jadi menteri urusannya harus ngikutin partai, harus setoran dan sebagainya. Mendingan jadi rakyat, urusannya jelas," tukasnya sambil tergelak kala ditemui di rumahnya di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Apa kira-kira misi hidup Onno? Ia mengungkapkan bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Tidak perlu jabatan atau harta yang melimpah, yang penting berguna bagi sesama.

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, soal kekayaan atau jadi menteri tidak ada urusan. Pokoknya selama bermanfaat, dia semakin tinggi. Kalau ilmunya tinggi tapi tidak bermanfaat, maka nilainya turun," tutur Onno.

Baca Juga: Konyol, Roy Suryo Minta Menkominfo Diam, Tak Komentari Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran

Sumber: detik.com,wikipedia/foto: the jakarta post

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO