GRESIK, BANGSAONLINE.com - Antrean warga Kabupaten Gresik untuk mendapatkan pelayanan sambungan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) mendapatkan sorotan DPRD Gresik. Terlebih, saat ini musim kemarau sudah tiba, di mana beberapa wilayah kesulitan mendapat air. Banyak warga yang terpaksa setiap hari harus membeli air bersih tangki.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah, mengaku miris dengan kondisi ini. "Untuk itu, kami meminta keseriusan PDAM untuk memberikan layanan sambungan air kepada masyarakat yang terdaftar," katanya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Nur Saidah mengungkapkan pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat soal layanan PDAM. Keluhan itu di antaranya soal jangkauan layanan PDAM yang masih terbatas. "Padahal, mereka sangat membutuhkan layanan air tersebut. Terlebih, di saat musim kemarau seperti ini," jelas politikus senior Gerindra asal Kecamatan Duduksampeyan ini.
Di satu sisi, usaha warga membuat sumur bor juga sia-sia lantaran kualitas air yang buruk sehingga tidak dapat dikonsumsi. Padahal, mereka sudah habiskan uang jutaan rupiah. "Meski warga sudah berupaya membuat sumur bor namun airnya tetap asin, jadi ya percuma," paparnya.
"Sebetulnya kunci dari permasalahan krisis air adalah keseriusan PDAM memberikan layanan sambungan air yang telah diajukan warga. Mereka yang sudah di-ACC harusnya PDAM segera merealisasikan sambungan tersebut. Namun, faktanya tidak demikian. Sebab, banyak warga yang telah mendapatkan jaringan PDAM, namun airnya tidak kunjung mengalir," ungkapnya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Tak sampai di situ, bahkan ada warga yang mengaku sudah mengajukan permintaan sambungan PDAM hingga 7 tahun lebih, namun tak kunjung ditindaklanjuti. "Seharusnya, kalau PDAM tidak mampu melayani sambungan PDAM, tidak perlu menerima permintaan sambungan baru kepada warga. Sehingga, warga tidak terus-terusan menanti," kata anggota F-Gerindra ini.
DPRD Gresik sendiri, lanjut Nur Saidah, telah berupaya maksimal untuk mensupport PDAM agar pelayanannya kian baik. Di antaranya dengan memberikan suntikan anggaran sangat besar . Selain itu juga memberikan support kepada PDAM agar melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan penyedia air.
"Namun faktanya, meski sudah gandeng sejumlah perusahaan, layanan PDAM Gresik masih jauh dari harapan masyarakat," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News