BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - "Geli. Geli yaaa," ucap Koko, saat dirinya menceburkan diri ke kolam dan mendekati anakan ikan hiu. "Dah siap? Ayo dipoto, cah," celetuknya, pada Sasmi - teman Koko satu rombongan dari Surabaya. Mulanya Koko takut juga saat masuk keramba.
"Anggota tubuh saya yang satu ini kalau digit, habislah hidup saya," ujarnya terkekeh sambil memegangi bagian khusus celana pendeknya. Tapi, begitulah. Anakan hiu itu sepertinya sudah jinak dan tidak garang lagi. "Berenang dengan ikan hiu, pengalaman tak terlupakan," tambahnya.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Teman lainnya, Doso - tak mau kalah. Dengan peralatan snorkling (selam), segera turun dari rumah apung. Byuuur. Kedua tangannya bergerak seperti baru belajar renang, menahan agar tidak tenggelam. Kedua kakinya juga bergerak dan menggerakkan sepatu katak di kakinya. Tapi, air keburu masuk mulutnya melalui peralatan selang untuk menyelam di laut.
"Byah, byah. Asin," terucap dari mulut Doso. Teman-temannya yang menyaksikan Doso menelan air laut, tertawa. Ada yang nyeletuk dan menggoda, "Ooooo, minum air laut itu asin ya?" Doso menjawab, "Lebih enak berenang di kolam. Di laut, airnya asin." Seorang pemandu yang menemani Doso dengan sabar menuntunnya ke tepi. Sambil mengajari pakai alat snorkling, agar tidak sampai ketelan air laut.
Para pengunjung rata-rata sangat menikmati suguhan wisata Pantai Bangsring Under Water ini. Lokasinya di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo yang berjarak sekitar 27 kilometer dari Kota Banyuwangi. Dengan peralatan selam yang ada, para pengunjung bebas memilih kegiatan apa yang disukai.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Misalnya, duduk-duduk saja di kursi sofa yang tersedia di tepi pantai, sewa perahu untuk keliling, berenang di permukaan (snorkling), bermain-main dengan ikan hiu, memberi makan ikan-ikan liar seperti ikan nemo yang lucu, menyelam dan menonton terumbu karang bawah laut yang indah, singgah ke pulau Tabuhan dan Menjangan di selat Bali, dll. ]
Kawasan wisata Bangsring Under Water dimenej oleh anak-anak muda anggota kelompok nelayan Bangsring Samudra Bakti. Mereka adalah para nelayan ikan hias yang dulunya mencari ikan ikan hias dengan memakai bom ikan. Dengan cara itu, terumbu karang yang berada di sekitar Pantai Bangsring menjadi rusak.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
(Terumbu karang yang indah di Bangsring. foto: sportourism)
Ini pula yang membuat jumlah ikan hiasan di kawasan ini susut, sehingga tangkapan para nelayan juga makin sedikit. Sampai akhirnya timbullah kesadaran untuk memperbaiki terumbu karang bawah laut yang menjadi tempat habitat ikan-ikan itu. Langkah yang dilakukan adalah membuat semacam apartemen ikan bawah laut dan transplantasi terumbu karang.
Kesungguhan para nelayan Pantai Bangsring sejak 2008 itu membuahkan hasil. Terumbu karang mulai tumbuh subur di wilayah yang sudah dijadikan kawasan konservasi. Para wisatawan pun berdatangan untuk untuk menikmati keindahan panorama bawah laut yang ada di Selat Bali tersebut.
Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
"Saya kagum dengan pemandangan bawah laut di sini. Apalagi dengan air laut yang jernih pagi ini bisa dengan terang benderang disaksikan panorama apartemen terumbu karang yang sangat indah," cerita Luki, saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendopo di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Di pendopo yang sudah disulap sebagai kawasan terbuka untuk publik itu, Bupati Banyuwangi Anas menerima 30 orang pimpinan media nasional dan lokal, Bupati Pandeglang Irna Nurlita beserta jajaran, dan tim Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ).
Anas dalam kesempatan itu memaparkan beberapa kebijakan dan cara-cara untuk memajukan Banyuwangi. Untuk mengembangkan obyek pariwisata, Banyuwangi tak meniru dearah lain. Namun memaksimalkan potensi pariwisata setempat. Seperti adanya potensi gunung, pantai, perkebunan, hutan dan persawahan menjadi destinasi yang siap dikunjungi wisatawan.
Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
"Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Untuk akses ini, kami melengkapi infrastruktur pendukungnya. Seperti bandara dan pembangunan jalan menuju akses wisata," ujarnya.
Pertumbuhan bisnis dan pariwisata di Banyuwangi bisa disaksikan dari jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi. Pada tahun 2016 ada 77 ribu wisatawan mancanegara, melampui yang ditargetkan 50.000 wisatawan mancanegara.
Mengenai wisatawan domestik di tahun 2016 mencapai 3,2 juta orang, juga melampaui yang ditargetkan dengan angka 2 juta. Jumlah wisatawan ini diverifikasi dari data hotel dan pengelola destinasi wisata.
Baca Juga: Dua PMI asal Banyuwangi Alami Gangguan Jiwa Setelah Dipulangkan dari Malaysia
Anas kemudian memberi apresiasi pada para wartawan yang selama ini memberi sumbangsih tidak kecil pada Banyuwangi. "Banyuwangi bisa dikenal juga berkat media. Tapi media tidak akan menulis kalau inovasinya itu-itu saja, tidak ada yang baru," tambahnya.
Banyuwangi, menurut Anas, harus terus berinovasi agar daya tarik kepada masyarakat luar terus tumbuh. Tak hanya akses yang terus dibangun, namun inovasi pelayanan, inovasi atraksi wisata hingga inovasi ekonomi harus terus ditingkatkan. (gda/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News