SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 6 ton beras diberangkatkan menuju Pelabuhan Tanjung Perak dengan diangkut sebuah truk dari halaman Kantor PC Muslimat NU Kota Surabaya, Rabu (20/9) siang. Menariknya, yang menaikkan seluruh beras ke atas truk adalah puluhan murid SD, SMP dan SMA Khadijah Surabaya tanpa bantuan kuli angkut seorang pun.
“Pengiriman bantuan berupa beras ini sengaja dilakukan Muslimat NU bersama Yayasan Khadijah Surabaya dalam rangka misi kemanusiaan kepada masyarakat muslim Rohingya,” ujar Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya Dra Hj Lilik Fadhilah, MPdI saat ditemui BANGSAONLINE.
Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham
Selain beras 6 ton, lanjutnya, bentuk bantuan yang diberikan juga beragam, ada mukena, baju takwa, sabun mandi, pasta gigi, pampers dan selimut. Sebanyak 5000 lebih pakaian yang baru semua juga termasuk dalam daftar bantuan yang akan dikirim tersebut.
Lilik mengatakan, pengumpulan bantuan tersebut bermula setelah kepulangan dari tanah suci, Mensos Khofifah Indar Parawansa melaksanakan tasyakuran di rumahnya. Ia mengundang sekaligus memberikan pencerahan kepada seluruh kepala sekolah dan Muslimat NU Surabaya.
“Bantuan sosial untuk Rohingya ini memang perlu karena sangat dibutuhkan di wilayah sana,” ujarnya menirukan Mensos.
Baca Juga: Gelar Graduation Ceremony, Kepala SD Khadijah Surabaya Ingatkan Siswa Tetap Istiqomah Salat Duha
Setelah anjuran tersebut, Muslimat NU Surabaya bersama para kepala sekolah begerak bersama melanjutkan instruksi Khofifah. Belum sampai satu minggu bantuan yang terkumpul beras sebanyak 6 ton, serta uang tunai sebesar Rp 100 juta. “Alhamdulillah bantuannya luar biasa yang masuk,” tuturnya.
Keberhasilan dalam pengumpulan bantuan oleh Yayasan Khadijah dan Muslimat Surabaya itu karena peran media sosial serta animo masyarakat khususnya warga Nahdliyin yang sangat luar biasa.
“Bahkan dari purnawirawan TNI AL serta dari yayasan-yayasan lain juga larinya ke Yayasan Khadijah,” tegas wanita yang juga Ketua V Yayasan Khadijah Surabaya ini.
Baca Juga: Khofifah Optimis Bisa Perluas Jangkauan Sekolah Khadijah di Berbagai Daerah
Sementara itu, Ketua Panitia Pengumpulan Bantuan Muslim Rohingya Yayasan Khadijah Surabaya Syifa’ul Khoir, SAg menambahkan, bantuan yang masuk ke kapal dibatasi hanya 6 ton saja karena kapasitas kapal hanya 25 ton sehingga yang 19 ton berasal dari Muslimat NU Pusat.
“Beras itu berasal dari kepedulian para alumni SD Khadijah Surabaya yang menyumbang sekitar 5 ton. Karena keterbatasan kapasitas itulah maka untuk hari ini tidak bisa ditambah lagi pengirimannya. Andai kata hari ini ada container yang bisa mengangkat, 10 ton beras masih bisa,” ucap Kepala Sekolah SD Khadijah ini.
Kepedulian Yayasan Khadijah terhadap tragedi kemanusiaan Rohingya tidak terlepas dari visi-misi yayasan yaitu taman pendidikan sosial khadijah. “Kata sosial inilah yang harus dikembangkan bahwa misi khadijah tidak hanya mencerdaskan anak bangsa tapi juga misi sosial kepada masyarakat,” pungkas Lilik. (ian/rev)
Baca Juga: Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News