Lahan Tanam Menurun, Harga Tembakau di Tuban Melonjak

Lahan Tanam Menurun, Harga Tembakau di Tuban Melonjak Seorang petani tengah memanen tembakau.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Menanam tembakau memang dapat menjadi pilihan bagi para petani yang lahannya mengalami kekurangan air akibat musim kemarau. Namun, tahun ini minat petani untuk menanam komoditi bahan rokok ini cenderung menurun.

Hal ini sesuai data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tuban. Menurut Kasi Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Suharnowo, tahun ini luas tanam mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun kemarin luas lahan tanam tembakau mencapai sekitar 2 ribu hektar, tahun ini hanya mencapai sekitar 1,4 ribu hektar.

Baca Juga: Harga Panen Anjlok, Petani Tembakau di Tuban Merugi

“Penurunan ini diakibatkan tahun lalu banyak petani tembakau yang merugi, sehingga kebanyakan petani enggan kembali menanam tembakau,” jelas Suharnowo kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (27/9).

Dari keseluruhan lahan tanam tersebut tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Tuban sebagai penghasil tembakau. Di antaranya, Kecamatan Senori, Semanding, Plumpang, Parengan, Grabagan, Kerek, Singgahan dan Soko. Sementara penghasil tembakau tersebut paling banyak di Kecamatan Senori yang kemudian disusul Kecamatan Soko.

“60 persen tembakau dari Senori, 30 persen dari Soko, dan sisanya dari berbagai kecamatan lainnya,” tambahnya.

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu, Hasil Panen Tembakau di Tuban Menurun Drastis, Petani Terpuruk

Pihaknya menduga akibat penurunan luas lahan tanam tembakau tersebut mempengaruhi harga jual tembakau yang saat ini mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Akibat penurunan luas lahan tanam ini harga tembakau meningkat di kisaran Rp. 4.500 per kilogram, dari tahun lalu yang hanya di kisaran Rp. 2.500 per kilogram,” pungkasnya. (gun/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO