Jakarta(bangsaonline)Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta
masyarakat muslim Indonesia untuk mewaspadai kelompok sektarian radikal Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS). Kelompok ini dinilai tidak sesuai dengan kaidah
Islam.
"ISIS menempuh cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak,
mengancam/meneror, dan membunuh orang yang tidak berdosa," kata Din dalam
keterangan tertulisnya, Senin (4/8/2014).
Selain itu, kelompok dengan ciri tutup muka hitam ini juga menghancurkan
tempat-tempat yang dianggap suci.
"Cara yang mereka tempuh bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang
rahmatan lil alamin. Tidak ada contoh dari perjuangan Nabi Muhammad SAW,"
ujar Din.
"Oleh karena itu umat Islam sedunia harus menolaknya dan menyadarkan
mereka agar kembali ke jalan yang benar," imbuhnya.
Ketua Umum Muhammadiyah ini juga menyerukan agar muslim Indonesia tidak
terpedaya hasutan kelompok ini yang mengajak berjihad untuk membentuk nagara
Islam.
"Kepada umat Islam Indonesia agar mewaspadai dan tidak terpengaruh dengan
agitasi-agitasi ISIS yang dapat merusak suasana dan tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia yang cukup kondusif bagi izzul Islam wal
Muslimin," imbau Din.
Sebelumnya diberitakan bahwa deklarasi yang dilakukan pucuk
pimpinan tinggi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir (ABB) yang
mendukung Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) berbuntut pada perpecahan
kelompok tersebut. Sebagian besar memilih meninggalkan JAT dan sebagian kecil
lainnya memilih bertahan di kelompok yang didirikan ABB tersebut.
"Anak muda suka euforia yang high issue,
mereka tidak mau melihat dengan jernih dan informasi dari pihak lain (terkait
ke-khilafahan)," kata orang nomor dua di JAT, Ustadz Muhammad Achwan, Sabtu (2/8/2014).
Ustadz Achwan yang merupakan representasi ABB di luar penjara. Ia merupakan
satu dari sederet pimpinan JAT yang memilih tidak mendeklarasikan dan memberi
dukungan untuk ISIS. "Hampir seluruh JAT wilayah tidak bergabung dengan
langkah Ustadz ABB, yang bergabung juga sedikit sekali ada satu-dua saja,"
ujarnya.
Menurut dia, sebelum ABB mendeklarasikan dan mendukung ISIS, pihaknya sudah
beberapa kali bertemu dan memberikan pandangan mengenai persoalan ini.
"Hampir tiga bulan kami terus memberi masukan kepada ustadz (ABB) dan kami
meminta beliau tidak terburu-buru, serta memilih untuk netral saja," kata
Achwan.
Meski Achwan merupakan pimpinan tinggi JAT, dia tidak berhak untuk memaksakan
anggotanya untuk mendukung atau tidak gerakan ISIS itu. "Biar mereka yang
menimbang sendiri," kata Achwan.
Achwan kembali menegaskan bila dari ribuan anggota JAT yang terdaftar tidak
banyak yang mendukung ISIS. Bahkan dia menampik bila ada yang mengatasnamakan
JAT dan mengklaim mendukung ISIS hingga ribuan orang.
"Itu tidak benar, saya tahu kondisinya seperti apa," ujarnya.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News