PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pembangunan fisik infrastruktur terdampak bencana oleh BPBD pada 2017 ditargetkan rampung pertengahan November. Saat ini, perkembangan pembangunan proyek yang didanai oleh pusat itu memang belum seluruhnya rampung.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Djati Permana. Ia menjelaskan, proses pekerjaan fisik infrastrutur yang mengalami kerusakan imbas bencana masih dalam pelaksanaan. Sejauh ini prosesnya sudah terselesaikan sekitar 70 persen sampai 80 persen.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Sebagian proyek memang sudah ada yang rampung seratus persen. Seperti pembangunan tanggul penahan tanah di Desa Ngadiwono. Namun ada juga pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan oleh pihak rekanan
"Khususnya untuk jalan Penataan-Umbulan, Kecamatan Winongan, sejauh ini baru diselesaikan sekitar 60 persen," ungkap Bakti.
Lambatnya pekerjaan pembangunan jalan setempat bukan tanpa alasan. Banyaknya armada proyek yang juga memanfaatkan ruas jalan setempat, menjadi penghambat proses pelaksanaan jalan.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Pihaknya sendiri terus mendorong percepatan dalam pelaksanaan pembangunan proyek fisik dampak kebencanaan itu. Hal ini untuk mengejar target.
"Setidaknya pertengahan Novmeber sudah harus diselesaikan. Makanya kami pacu, agar pekerjaan dituntaskan segera," tambahnya.
Bakti menambahkan, ada delapan titik pekerjaan yang terdampak bencana di wilayah Kabupaten Pasuruan. Yakni, Tanggul Penahan Tanah seperti di Desa Wonokitri, Desa Baledono dan Desa Ngadiwono di Kecamatan Tosari.
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Selain itu, juga ada pembenahan parapet di Lumpang Bolong, Kecamatan Bangil dan Parapet di wilayah Winongan. Serta, pembangunan jembatan yang ada di Rejosalam, Kecamatan Pasrepan; jembatan Jeglongan-Plososari serta pembenahan jalan Umbulan. Proyek-proyek tersebut didanai APBN dengan anggaran hingga Rp 12 miliar. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News