Dua Truk Bermuatan Diduga Pasir Ilegal Diamankan Polres Lumajang dalam Operasi Gabungan

Dua Truk Bermuatan Diduga Pasir Ilegal Diamankan Polres Lumajang dalam Operasi Gabungan Operasi Gabungan bersama meminimalisir penambangan pasir ilegal di Lumajang. foto: IMRON/ BANGSAONLINE

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Maraknya tambang pasir ilegal di wilayah selatan Kabupaten Lumajang, membuat gerah aparat penegak hukum. Untuk meminimalisir tambang ilegal yang kian menjadi-jadi, aparat setempat melakukan operasi gabungan, Rabu (11/10).

Operasi gabungan tersebut dilakukan dengan titik sasaran pengendara truk yang melintas di jalan raya Pasirian dan stockpile di sepanjang jalan tersebut.

Baca Juga: Satu Korban Tanah Longsor Tambang Pasir Lumajang Ditemukan, BPBD Hentikan Pencarian Sementara

Pengamatan media ini, Operasi gabungan dari Polri, UP3M, Dishub, Satpol PP,Kesbangpol dan Badan Pajak Retrebusi Daerah diawali di Jalan Raya Pasirian, Desa Condro, Kecamatan Pasirian. Petugas menghentikan truk bemuatan pasir dan kendaraan lainnya yang sedang melintas.

Dari hasil pendataan, tim gabungan mendapati dua truk bermuatan pasir tidak ada kartu kendali dan tidak dilengkapi surat kendaraan. "Kendaraan yang terjaring langsung diamankan," ujar Kabag Ops, Polres Lumajang, Kompol. Eko Hari, SH.

Bukan hanya truk yang diduga bermuatan pasir ilegal dihentikan tim gabungan. Puluhan stockpile yang berada di sepanjang jalan Propinsi Lumajang-Malang itu, juga menjadi sasaran tim gabungan.

Baca Juga: Tak Mau Terjadi Salim Kancil Jilid 2, Polres Lumajang Obrak Penambal Ilegal di Pantai Watu Pecak

Menurut Eko, stockpile yang menjadi sasaran petugas yakni, stockpile pasir Djaja milik Ana di Desa Besuk Kecamatan Tempeh. "Tim melakukan pengecekan izin dan Kartu Kendali pasir yang diperoleh dari Tambang milik PT. Uniagri Prima Teknindo yang beroprasi di Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian. Ternyata stockpile Djaja sudah miliki kartu kendali," ungkapnya.

Selanjutnya, stockpile Pasir Natira milik Anang Sofyan Hadi di Desa Besuk Kecamatan Tempeh. Pasir diperoleh dari CV. Lentera abadi.

Kemudian, operasi dilanjutkan ke stockpile pasir milik Indra di Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko. "Stockpile juga sudah memegang kartu kendali, kami tidak mendapati adanya pasir ilegal di sana," terang Eko.

Baca Juga: Gejolak Jalur Pasir Desa Jugosari, Kapolres dan Bupati Lumajang Turun Langsung Netralisir Warga

Eko mengatakan, operasi gabungan ini dilakukan lantaran banyak keluhan dari masyarakat tentang maraknya tambang ilegal. "Operasi ini merupakan tindak lanjut laporan yang masuk kepada kami," terang Eko.

Dari hasil operasi tersebut, Eko mengamini jika penambangan pasir yang dilakukan secara ilegal masih ada di Lunajang. Untuk itu, pihaknya berharap agar pelaku tambang tersebut secepatnya mengurusi perizinan.

"Operasi ini bisa memberi efek jera bagi pelaku tambang ilegal sehingga secepatnya bisa mengurusi perijinan," pungkasnya. (ron/rev)

Baca Juga: Gelar Razia Besar, Polres Lumajang Amankan Belasan Truk Pasir Ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO