SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Adalah Aminah (39) warga Kampung Sawo, Sambikerep, Surabaya sukses raup omzet jutaan rupiah tiap hari, dengan cara memasarkan kuliner khas Surabaya, yakni Semanggi Suroboyo. Semangginya memang biasa, tapi Semanggi Aminah ini dibikin instan. Yuk simak bagaimana bentuk Semanggi instan ini...
“Awalnya inovasi saya agar Semanggi Suroboyo bisa diproduksi secara instan, sehingga bisa dijadikan oleh-oleh orang di luar kota, dan bisa dimasak di rumah,” papar Aminah.
Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM
Bahan dasar Semanggi Suroboyo, untuk selanjutnya disebut sebagai pecel Semanggi, adalah Daun Semanggi. Dalam penyajiannya, dilengkapi kecambah, daun kangkung, dan disiram dengan bumbu pecel berbahan dasar ketela, bersama campuran ketela rambat. Sebagai pelengkap ditambahkan kerepuk gendar/puli.
Pecel Semanggi non instan, biasanya dijajakan ibu-ibu keliling kampung dengan cara digendong sehingga disebut juga dengan Semanggi Gendong.
Aminah pun kemudian berpikiri mengubah Semanggi Suroboyo menjadi kemasan dan terkesan modern. Memang, Aminah sebelumnya adalah pengepul sekaligus pedagang Semanggi keliling. Dagangannya kerap tidak habis, sehingga membuat dagangan yang tidak laku dibuang begitu saja.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Dia pun berpikir untuk mengeringkan daun semanggi supaya awet mela;ui berbagai macam uji coba. Akhirnya pada 28 November 2015, dia berhasil membuat produk Semanggi Suroboyo instan.
“Uji cobanya saya tes, dari bumbu dan semanggi yang saya jadikan instan, kuat bertahan berapa lama. Awalnya hanya bisa bertahan satu minggu, saya coba lagi akhirnya seperti yang sekarang, mampu bertahan 1,5 bulan, dan saya pastikan tanpa bahan pengawet,” kata Aminah.
Produk yang diberi nama Selendang Semanggi buatan Aminah ini adalah kuliner khas Surabaya yang diproses secara alami, sehingga dapat dikonsumsi secara instan.
Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow
Selendang Semanggi diklaim sebagai produk kaya maafaat, dihadirkan dengan kemasan yang elegan. Satu paket yang terdiri dari daun semanggi kering, kerupuk puli, dan bumbu semanggi dapat langsung dimasak sendiri oleh konsumen dirumah dengan mudah dan cepat.
Produk buatannya telah meraih penghargaan 1st Best Culinary Bisnis pada tahun 2015 dari Pemerintah Kota Surabaya.
Di sisi lain, Aminah merupakan generasi ketiga yang meneruskan usaha Pecel Semanggi. Dulu neneknya adalah penjual Semanggi keliling dan usaha itu diwariskan kepada ibu Aminah, dan turun ke Aminah.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23
Usaha mereka berkembang tak hanya menjual Semanggi, mereka memiliki lahan yang khusus ditumbuhi pohon Semanggi sendiri. Bahkan dia sudah memanfaatkan media internet untuk memasarkan produk uniknya ini, “Saya coba pasarkan melalui media sosial, karena lebih banyak waktu di rumah, saya bisa menunggu orderan dan terus berinovasi dengan banyak produk makanan lainnya”.
Aminah membuat dua macam bentuk kemasan produk Selendang Semanggi. Yaitu kemasan kecil, yang di dalamnya terdiri dari daun semanggi 30 gram, bumbu semanggi 200 gram, dan kerupuk puli sebanyak 5 biji. Untuk kemasan ini Aminah menjualnya seharga Rp50 ribu.
Untuk kemasan lebih besar, di dalamnya terdiri dari daun semanggi 80 gram, bumbu semanggi 500 gram, kerupuk puli 10 biji, yang dijualnya seharga Rp 95 ribu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
Aminah memulai bisnis jualan Semanggi Suroboyo secara online sejak tahun 2015, melalui beberapa situs pemasaran jual beli online, seperti OLX dan bukalapak. Sejak memasarkan produk kulinernya di internet, omzet pendapatannya melonjak hingga Rp 3 juta tiap hari.
“Alhamdulillah semenjak jualan via online omzet semakin naik, sudah bisa beli mobil BMW, dan kedua anak saya sudah punya asuransi pendidikan. Saat ini sedang saya usahakan untuk diekspor. Sudah ada orang Indonesia yang rutin mengambil untuk dijual ke Belanda,” ungkap Aminah.
Selain memasarkan produknya melalui media internet, dia mengatakan juga memasok ke sejumlah toko yang menjadi pusat oleh-oleh di Surabaya dan Malang. Seperti di Sentra UKM Merr, Siola, Balai Kota, dan di pusat oleh-oleh jalan Gentengkali.
Baca Juga: Bakso Bucin Wiyungan Sediakan Es Teh Gratis Setiap Jumat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News