PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Sedapan, Kecamatan Winongan mendatangi balai desa setempat. Mereka menolak pemasangan pipa proyek SPAM yang dibangun PT Citra Panji Manunggal (CPM) karena dinilai merugika. Pasalnya tanah mereka yang disewa untuk pemasangan pipa dihargai sangat rendah.
"Masak per meter disewa Rp 3000. Ya rugi kita," kata Abdullah, korlap aksi, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (20/10).
Baca Juga: Tanggapan Ketua LSM Jimat Pasuruan Raya soal Demo Revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo
Untuk itu, ia meminta kepada konsultan pelaksanaan pemasangan agar memberikan harga yang pantas terhadap tanah warga.
Abdullah mengatakan bahwa demo ini juga digelar lantaran warga merasa terintimidasi oleh oknum yang mengatasnamakan PT. CPM. “Jika ada warga yang tidak mau tanahnya disewa untuk pemasangan pipa akan diancam penjara. Dengan adanya isu ini, warga Desa Sedapan berontak,” kata dia.
Menanggapi tuntutan warga, Harun, Humas pelaksana PT CPM menjelaskan bahwa pihaknya tidak menyewa, melainkan ganti untung.
Baca Juga: Pj. Bupati Pasuruan Pastikan tak Ada Monopoli Dalam Lelang Proyek Cheng Hoo: Saya Jaminannya
"Jika tanah itu disewa, maka warga dikenakan PPH. Jadi supaya tidak membebani masyarakat, kami mengganti untung kepada warga. Untuk harganya itu sesuai dengan kesepakatan selanjutnya,” kata dia.
"Untuk dugaan adanya intimidasi kepada warga, tolong segera dilaporkan kepada pihak kami, kalau itu memang berasal dari Oknum PT CPM,” kata dia.
“Hubungan kami dengan warga sekitar harmonis. Jadi saya berharap, supaya tidak menimbulkan fitnah, tolong segera disampaikan, siapa orangnya, dari lembaga apa dia?," tanya Harun.
Baca Juga: Protes Buruknya Fasilitas, Guru dan Siswa SMAN Taruna Madani Bangil Gelar Demo
Dalam dialog, Harun bersedia membicarakan kembali terkait nominal ganti untung terhadap tanah warga Sedapan. Dialog ini dihadiri jajaran Muspika, antara lain Camat Winongan, Kapolsek, Danramil dan perangkat Desa setempat. (afa/ros/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News