Apa Arti Kata Manasik?

Apa Arti Kata Manasik?

Pertanyaan:

Kiai yang terhormat, kami ingin mengetahui arti manasik yang digunakan dengan kata-kata yang berbeda-beda (nusuk, manasik dan mansak) dalam Alquran dan Hadis. Apakah maksud kata-kata itu antara satu dengan yang lain itu sama digunakan untuk ibadah haji?

Baca Juga: Saat Kecil Saya Hina Allah dengan Kata Tak Pantas, Sekarang Saya Merasa Ketakutan

Ny. Jauharoh, Mojosari Mojokerto.

Baca Juga: Suami Abaikan Saya di Ranjang, Ingin Fokus Ibadah, Bolehkah Saya Pisahan?



Baca Juga: Istri Sudah Saya Talak 3, Saya Ingin Menikahi Lagi, Apa Bisa?



Jawaban:

Baca Juga: Sejak Bayi Saya Ditinggal Ayah, Mau Nikah Saya Bingung

Kata manasik yang diambil dari fi’il madi nasaka yansuku naskan itu digunakan dalam empat arti dan makna. Pertama, dapat diartikan sebagai peribadatan (ibadah) secara umum, ini seperti pengertian dalam firman Allah: “Katakanlah; sesungguhnya salat, ibadah (nusuk), kematian dan kehidupanku itu adalah menjadi otoritas Allah yang menguasi alam semesta.” (Qs. al-An’am [6]: 163).

Kedua, bisa berarti sembelihan yang ditujukan untuk mendekatkan diri (taqarrub) pada Allah dalam kaitannya dengan ibadah haji. Ini seperti tersebut dalam firman Allah: “Sempurnakan haji dan umrah itu karena Allah. Jika Anda terkepung maka sembelihlah binatang ternak (hadyu) yang mudah didapat. Dan janganlah Anda memotong rambut sehingga binatang ternak tersebut sampai ke tempatnya. Barang siapa di antara Anda itu jatuh sakit atau rambut kepalanya itu gatal maka ia wajib membayar denda: berupa puasa atau sedekah atau sembelihan (nusuk)…” (Qs. al-Baqarah [2]: 196).

Ketiga, bisa berarti peribadatan khusus yang terkait dengan ibadah haji dan umrah yakni seluruh amalan yang terkait dengan ibadah haji dan umrah baik yang rukun, wajib dan sunah itu dapat disebut sebagai manasik. Pengertian inilah yang dimaksud dalam firman Allah: “Jika Anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian manasik, maka berzikirlah pada Allah seperti Anda mengingat nenek moyang Anda atau lebih dahsyat dari pengingatan Anda pada nenek moyang itu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 200).

Baca Juga: Saya Sudah Tidak Ada Hasrat Lagi dengan Suami, Harus Bagaimana?

Keempat, manasik atau mansak bisa berarti cara beribadah yang dilakukan oleh semua umat beragama, baik itu Kristen, Yahudi, Hanifiyah maupun Islam. Pengertian ini bisa dipahami dari firman Allah: “Setiap bangsa (umat) Kami ciptakan cara ibadah (mansakan) agar mereka dapat menyebut/berzikir asma Allah bagi diterimanya rizki berupa binatang ternak yang Allah berikan pada mereka; maka Tuhan Anda itu adalah Tuhan yang Maha Esa.” (Qs. al-Hajj [22]: 34).

Empat makna manasik dalam Alquran tersebut – mengingat terbatasnya halaman – belum seluruhnya kami paparkan sebagai contoh termasuk yang terdapat dalam hadis; tetapi secara keseluruhan empat makna tersebut dapat menjadi representasi pengertian manasik dalam Alquran. Pengertian manasik yang keempat menunjukkan bahwa ibadah haji dan umrah itu adalah rangkaian ibadah yang sambung-menyambung pelaksanaannya dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam sejarah kehidupan umat manusia dalam area dan tempat yang sama tanpa ada perubahan. Yaitu pelaksanaannya dilakukan di tanah suci Mekah dengan pusat Kakbah sebagai tanah haram dan Arafah sebagai pusat tanah halal. Jadi, pelaksanaan manasik haji dilakukan dengan memadukan antara tanah haram dan tanah halal. Pola dan cara manasik seperti itu dipersepsikan sebagai kekuatan ibadah yang dahsyat dalam memaknai hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Wallahu a’lam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO