JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kabar operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman beserta belasan orang lainnya, mau tidak mau selalu dihubungkan dengan roda pemerintahan di Kabupaten Jombang.
Bagaimana tidak, istri sang bupati, Ita Triwibawati merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang. Terlebih hari ini Kamis (26/10) yang bersangkutan tidak berdinas.
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
"Betul hari ini tidak masuk kerja," kata salah satu staf Sekda saat dikonfirmasi wartawan.
Saat disinggung kabar penangkapan Sekda Ita bersama sang suami seperti kabar yang berkembang, sumber tersebut mengaku tidak tahu. Hanya saja menurutnya, Sekda Ita bersama beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Jombang, bertolak ke Jakarta, Selasa (24/10) untuk menghadiri sebuah acara membahas pilkada.
"Bersama dengan bapak Kabag Hukum Agus Purnomo dan Asisten 3 Sekdakab Ali Mudin. Saya juga sempat berkomunikasi terakhir Rabu (25/10) siang antara pukul 12.30 - 13.00 WIB, meminta petunjuk siapa saja yang ditugas untuk acara penyambutan kunjungan pejabat dari TNI hari ini, Kamis (26/10). Namun konfirmasi ulang sekitar pukul 19.00 WIB HP-nya tidak aktif sampai sekarang," ungkapnya.
Baca Juga: Pejabat Jawa Timur Terjerat Kasus Jual Beli Jabatan: Ada Bupati Bangkalan dan Nganjuk
Kendati begitu, sumber tersebut mengaku tidak tahu secara pasti di mana keberadaan Sekda Ita hari ini. "Seharusnya hari ini (Sekda) sudah berdinas. Pejabat yang lain yang ikut ke Jakarta sudah datang Rabu malam dan pagi ini sudah dinas," tandasnya.
Terpisah, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat dikonfirmasi di pendopo setempat, mengaku belum tahu secara pasti keberadaan Sekda.
Baca Juga: Dipindah, Bupati Nganjuk Nonaktif Novi Cs Kini Ditahan di Rutan Mangundikaran
"Kalau soal itu (kabar ditangkap KPK) saya belum dapat kabar ya. Beliau hanya izin tidak masuk satu hari untuk hari Rabu (25/10) kemarin, kepentingannya urusan rekom partai. Nah hari ini (Kamis) seharusnya sudah dinas," tutur Nyono.
Lalu bagaimana soal nasib rekom Partai Golkar kepada Ita Triwibawati terkait pencalonan dalam Pilbup Nganjuk? Pria yang juga ketua DPD Golkar Jatim ini menyatakan sementara ini masih bersifat 'Rekomendasi Penetapan'.
“Rekomendasi Penetapan itu bisa berubah, kita evaluasi elektabilitas, mungkin pertimbangan persoalan hukum dan yang lain,” papar Nyono.
Baca Juga: Terbukti Bersalah, Bupati Nganjuk Nonaktif Divonis 7 Tahun Penjara
Masih menurutnya Nyono, bakal calon baru bisa di katakan positif dapat rekom setelah hal itu terlewati dan yang bersangkutan menerima 'Rekomendasi Pengesahan yang berupa rekomendasi paket pasangan bakal calon. Diperkirakan waktunya adalah Bulan Desember," pungkasnya. (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News