BATU, BANGSAONLINE.com - Kapolres Batu AKBP Budi Hermato meminta kepada TNI, Polri dan rakyat tidak mudah dipecah belah. Jangan mudah diadu domba dan jangan saling menjatuhkan. Harus tetap bersatu dengan lainnya.
Demikian disampaikan Budi Hermanto dalam acara Focus Group Discussion (FGD) pada peringatan hari pahlawan dengan mengambil tema 'Perkokoh Persatuan Membangun Negeri' di pendopo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Kamis (9/11).
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Menurutnya, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dengan TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai pendukung hendaknya bisa bersinergi dan mengangkat esensi kemanunggalan, esensi kolaborasi TNI, Polri dan rakyat harus bersatu.
“Era sekarang ini kita mudah dipecah belah, Polisi, TNI dan masyarakat saling dijatuhkan dan saling menjatuhkan. Meski kita bukan lahir pada zaman peperangan zaman lalu 1948, tapi kita harus bisa berbuat mengangkat esensi kemanunggalan, esensi kolaborasi, nilai-nilai perjuangan dan nilai persatuan,” tegasnya.
"Zaman dahulu, TNI, Polri dan rakyat/masyarakat bisa bersatu berkolaborasi, sinergitas saling bahu membahu untuk peperangan melawan penjajah Belanda. Tapi era sekarang, semua gampang dipecah belah dan saling dijatuhkan."
Baca Juga: Polres Batu Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 Selama Dua Pekan
“Dengan memaknai hari pahlawan ini marilah kita menciptakan dan mengembangkan nilai persatuan dan kesatuan. Oleh sebab itu tidak akan kokoh apabila tidak didukung oleh kesadaran yang tinggi tiga elemen yakni Polisi, TNI dan Rakyat,” paparnya.
Selain jajaran Kepolisian Polres Batu, acara itu juga dihadiri oleh unsur pejabat Pemkab Malang, Pemkot Batu, diantaranya Camat Pujon, Ngantang, Kasembon, seta Kepala Kejaksaan Negeri Batu, dan Kodim. Hadir pula Pakar Sejarah Heri Sapto dari Universitas Negeri Malang sebagai narasumber serta Rizki, tokoh Sejarawan dari Kota Batu. (bt1/thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News