KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar melakukan sidak ke Stadion Soeprijadi, Jumat (1/12) pagi. Sidak tersebut dilakukan pasca ambruknya tembok tribun sisi selatan stadion sehari sebelumnya.
Berdasarkan hasil sidak, Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar Agus Zunaedi mengaku pihaknya menemukan beberapa kejanggalan pada pembangunan dinding tribun Stadion Soeprijadi, yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 18 miliar itu. Salah satunya pembangunan tempat duduk yang tidak bisa lurus.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
"Kita juga temukan adanya pemasangan besi pada cor yang ukurannya berbeda. Bahkan ada juga yang sambungan," kata Agus Zunaedi.
Agus mengaku belum melihat perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan rekanan. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti penyebab ambruknya bangunan itu. Apakah murni karena karena faktor cuaca atau memang kualitas bangunannya yang buruk.
"Ini kan proyek pembangunan bernilai miliaran. Jangan sampai perencanaannya hanya asal-asalan saja. Makanya kita akan panggil instansi terkait dan rekanan untuk menjelaskan kondisi ini," tegasnya.
Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar Hermansyah Permadi membantah jika ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek. Menurutnya ambruknya dinding tribun stadion disebabkan oleh alam atau faktor cuaca saat tembok roboh. Karena saat kejadian, cuaca sedang hujan disertai angin kencang. Meski begitu, pihaknya akan segera melakukan rapat bersama rekanan, konsultan pengawas, dan kosultan perencanaan.
"Kita akan segera evaluasi dengan melalukan rapat bersama pihak terkait. Yang jelas kita melihat peristiwa ini terjadi karena alam atau faktor cuaca," kata Hermansyah.
Senada dengan Hermansyah Permadi, perwakilan rekanan dari CV Karya Makmur Odi mengatakan, kondisi dinding masih basah karena baru dikerjakan. Sehingga ketika diterjang angin, dinding tidak kuat dan akhirnya ambruk.
Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas
"Dindingnya kan masih basah. Sehingga tidak kuat menahan angin kencang," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, angin kencang merobohkan tembok tribun sisi selatan stadion Soeprijadi Kota Blitar setinggi 60 meter, Kamis (30/11) sekitar pukul 15.00 wib. Akibatnya, tiga pekerja tembok tribun yang belum selesai dibangun itu mengalami luka-luka. Selain melukai pekerja, reruntuhan bangunan juga menimpa sebuah alat berat hingga rusak berat. (blt1/tri/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News