Dinas Pendidikan Blitar Alokasikan Rp 500 Juta untuk Rehab 12 Bangunan TK yang Rusak Berat

Dinas Pendidikan Blitar Alokasikan Rp 500 Juta untuk Rehab 12 Bangunan TK yang Rusak Berat Kondisi TK Ngadirejo I setelah ambruk beberapa waktu lalu. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 12 bangunan taman kanak-kanak (TK) di Kota Blitar bakal segera direhab. Untuk merehab 12 bangunan TK itu, Dinas Pendidikan Kota Blitar mengusulkan anggaran sekitar Rp 500 juta.

Dari jumlah 12 TK itu, empat di antaranya harus mendapat rehab berat karena kondisi kerusakannya cukup parah. Sementara selebihnya hanya rehab ringan atau pemeliharaan.

Adapun empat TK yang mendapatkan rehab berat salah satunya TK Negeri Ngadirejo I yang atapnya ambruk beberapa waktu lalu. Sedangkan tiga TK lainnya, yakni, TK Kepanjenlor, TK Negeri Tlumpu, dan TK Pembina Ngadirejo.

Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Bidang Pendidikan Non Formal dan PAUD Dinas Pendidikan Kota Blitar, Suwandi mengatakan masing-masing TK yang mengalami rusak berat mendapatkan anggarannya sekitar Rp 70 juta untuk perbaikan.

Sementara biaya pemeliharaan delapan TK lainnya masing-masing TK mendapat alokasi sekitar Rp 25 juta. Jika ditotal semua anggaran rehab berat dan rehab ringan mencapai Rp 480 juta atau hampir setengah miliar rupiah.

“Anggarannya kami usulkan di APBD 2018, jadi dimungkinkan pengerjaannya baru bisa dimulai April 2018. Sebelumnya kami memang sudah punya rencana merehab bangunan sejumlah TK tahun depan,” kata Suwandi, Senin (18/12).

Menurutnya pihaknya sudah melakukan pengecekan di sejumlah TK yang mengalami kerukasan. Untuk TK yang mendapat rehab berat ini kondisi bangunannya memang sudah rusak. Misalnya bangunan TK Negeri Ngadirejo I yang atapnya ambruk beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kayu atap salah satu kelas yang roboh sudah banyak yang lapuk. Selain itu, dinding bangunan kelas juga mulai retak-retak. “TK Negeri Ngadirejo I memang salah satu TK yang bangunannya rusak berat,” ujarnya.

Sebelumnya, atap kelas TK A di TK Negeri Ngadirejo I ambruk total. Saat ini, siswa TK A harus berbagi kelas dengan siswa TK B untuk kegiatan belajar mengajar. Para siswa TK A dan TK B belajar dalam satu ruangan yang hanya disekat menggunakan lemari. Proses perbaikan atap kelas yang ambruk baru akan dilakukan tahun depan. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO