SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menghasilkan atlet berprestasi. Selain melibatkan stakeholder melalui Koordinator Olahraga Kecamatan, upaya ini ditempuh dengan menggandeng para guru olahraga.
Harapannya para guru olahraga ini bisa ikut mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa sehingga ke depan bisa dilakukan pembinaan dan menjadi atlet berpotensi.
Baca Juga: 508 Atlet Sidoarjo Peraih Medali Porprov Jatim 2023 Digelontor Bonus
Untuk tujuan itu, KONI Sidoarjo membekali para guru olahraga tentang penjaringan potensi dan penerapan Iptek Keolahragaan (Sport Science) dalam sebuah workshop yang digelar di Hotel The Sun Sidoarjo, Rabu (20/12).
"Dalam workshop ini para guru bisa sharing dan menimba ilmu tentang penjaringan atlet potensial," kata Ketua Umum KONI Sidoarjo, M Franki Efendi.
Kata Franki, dengan pengetahuan tentang penjaringan atlet potensial itu, para guru diharapkan bisa bersinergi dengan KONI yang berupaya maksimal mencari bibit-bibit unggul atlet.
Baca Juga: Bupati Sidoarjo Siapkan Tali Asih untuk Atlet Peraih Medali SEA Games 2023
Selain itu, para guru olahraga juga dikenalkan dengan Sport Science, yang kini menjadi bagian penting di dunia olahraga saat ini. "Dengan menerapkan Sport Science, kita memanusiakan atlet. Karena atlet itu betul-betul dilihat dari kemampuannya. Diukur, dicatat terus ada raport yang dipakai untuk membenahi atlet tersebut," jlentreh Franki.
Direktur Sport Science & Fitnes Center Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Hari Setiono, MPd, salah satu pemateri dalam workshop, menjelaskan kenapa melibatkan guru pendidikan jasmani (olahraga) untuk mencetak atlet berpotensi. Yakni adanya temuan atlet nasional yang diterjunkan ke internasional, ternyata rata-rata saat berada di usia Golden Age, ternyata tidak bisa berkembang.
Nah setelah dilakukan penelusuran, kata Prof Hari, ternyata atlet tersebut dulunya didapatkan bukan dari hasil 'menanam', namun dari menemukan di 'ladang'. Dan atlet tersebut, ternyata keberbakatannya ternyata tidak keliru, tetapi memang salah. "Nah yang kita harapkan saat ini, yang hasil kita menanam, kita berikan rabuk (pupuk) dan kemudian punya hasil," urainya.
Baca Juga: Lepas Kontingen Porprov Jatim VII, Bupati Muhdlor Janjikan Bonus bagi Atlet Peraih Medali
Karena itu, pihaknya melalui KONI Sidoarjo, berupaya mengejar ketinggalan tersebut dengan menemukan potensi dan bakat atlet, melalui para guru pendidikan jasmani. Itu karena saat ini pemerintah tengah mengembangkan Long Term Atlet Development (LTAD) yang didalamnya ada yang namanya Identification.
"Jadi kita identifikasi dulu mereka (calon atlet). Kalau kapasitas fisiknya memenuhi, lalu kita lihat bakatnya apa, lalu kita arahkan ke depannya. Atlet yang punya potensi lebih bagus, lebih cepat dibina untuk menjadi atlet berpotensi lebih baik," beber Prof Hari.
Selain Prof Hari Setiono, ratusan guru olahraga, pengurus cabang olahraga (cabor) dan perwakilan Koordinator Olahraga Kecamatan dari 18 Kecamatan ini juga mendapatkan materi tentang Mekanisme dan Identifikasi Bakat Atlet dari Dr Oce Wiriawan, dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Unesa.
Baca Juga: Sidoarjo Targetkan Runner Up pada Porprov Jatim 2022
Dalam workshop, KONI Sidoarjo juga menyerahkan beasiswa prestasi kepada 20 atlet, masing-masing Rp 1, 2 juta, Tali Asih Atlet Nasional dan Internasional untuk 13 atlet dan bonus atlet juara Kejurda dan Kejurprov bagi 50 atlet.
Selain itu diserahkan piagam penghargaan kepada lembaga dan insan peduli olahraga. Untuk lembaga, penghargaan ini diberikan diantaranya kepada Kodim 0816 Sidoarjo. Sedangkan individu, diberikan kepada Ir Sigit Setyawan, MMT, yang menjabat Ketua Pengcab Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sidoarjo. Sehari-hari Sigit Setyawan merupakan PNS yang menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News