Sidak, Bupati Fadeli Pastikan Harga Masih Normal dan Stok Bahan Pokok Aman Saat Natal dan Tahun Baru

Sidak, Bupati Fadeli Pastikan Harga Masih Normal dan Stok Bahan Pokok Aman Saat Natal dan Tahun Baru Bupati Fadeli didampingi Wabup Kartika saat sidak di gudang Bulog Sub Divre III Bojonegoro.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memantau harga dan ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok.

Pemkab memantau harga di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan, agen LPG 3 kilogram, dan terakhir memantau ketersediaan beras di Gudang Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Kamis (21/12).

Baca Juga: Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri

Bupati Lamongan Fadeli, di sela-sela melakukan sidak menjelaskan, pada dasarnya ada beberapa harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan dan penurunan, namun masih dalam taraf yang wajar.

"Saya Melihat harga-harga di pasar semuanya hampir normal, ada kenaikan sedikit sedikit juga ada penurunan sedikit-sedikit. Menurut saya harga-harga di Pasar ini sampai dengan hari ini masih normal,” ujarnya.

Sejumlah harga kebutuhan pokok yang mengalami penurunan di antaranya minyak curah dari harga semula Rp 11.500 menjadi Rp 11.000, dan bawang putih yang mengalami penurunan hingga Rp 4000, dari semula Rp 30.000 menjadi Rp 26.000

Baca Juga: Selma Furniture dan Informa Electronics Resmi Buka Outlet di Plaza Lamongan

Sementara barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan seperti beras jenis IR yang mengalami kenaikan Rp 1.000, dari harga semula Rp Rp 8.000 menjadi Rp 9.000, demikian pula daging ayam yang mengalami kenaikan dari Rp 31.000 berubah menjadi Rp 32.500.

Namun, kenaikan paling signifikan terjadi pada telur ayam buras, dari harga semula sebesar Rp 22.500 menjadi Rp 25.000 dan Cabe keriting, dari semula Rp 30.000 naik menjadi Rp 35.000. “Ya yang agak-agak langka seperti cabe kecil,” ucapnya.

Fadeli memperkirakan, kenaikan harga cabe yang lumayan signifikan dimungkinkan karena para pedagang justru mengambil dari Surabaya, bukan membeli dari petani di Lamongan.

Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, War-LA Mampu Sumbang Pendapatan Asli Desa

“Cabe kita itu dijual ke Surabaya, dari Surabaya dibawa lagi ke Lamongan. Di Lamongan masih belum ada kemampuan untuk pedagang-pedagang kita, mestinya jangan jauh-jauh ambil dari Surabaya,” katanya.

Padahal, sambung Fadeli, ketersediaan cabe dari petani Lamongan cukup banyak, bahkan sampai berlebih. “Yang terus kita harapkan pedagang-pedagang di Lamongan ini belilah yang dari Lamongan,” tuturnya.

Sedangkan untuk ketersediaan LPG berbagai ukuran di Lamongan, dikatakan Fadeli, masih berstatus aman, alias tidak akan mengalami kelangkaan. “Begitu juga saya melihat LPG ketersediaan jangan sampai ada kelangkaan, saya pikir masih normal,” ucapnya.

Baca Juga: Kunjungi Pasar Sidoharjo Lamongan, Wamendag Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

Dalam sidak terakhirnya, Fadeli bersama Forkopimda Lamongan juga memastikan ketersediaan beras di Bulog Sub Divre III Bojonegoro.

“Yang penting ketersediaan semua rata-rata masih cukup, masih ada. Di Bulog ketersediaan beras kita mungkin masih aman sampai 3 bulan ke depan,”Pungkas Fadeli didampingi Wakilnya Kartika Hidayati ,Sekda Yuhronur Efendi dan Forkopimda. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO