LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Lahan pertanian seluas 608,95 hektare di Lamongan diserang hama tikus. Untuk mengatasi itu, Pemkab Lamongan membagikan 2.800 kilogram pestisida dan melakukan gerakan gropyokan.
Gropyokan itu diawali oleh Bupati Fadeli di Desa Dradahblumbang Kecamatan Kedungpring, Jum’at (29/12). "Ini cobaan, agar kita tidak lupa untuk bersyukur dan ingat kepada yang memberi nikmat ketika hasil panen bagus," pesan Fadeli.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT
“Terpenting pula, jangan patah semangat. Lamongan selama ini dikenal sebagai lumbung pangan karena jasa para petani yang selalu bekerja keras,“ katanya.
Dia mengatakan bahwa dalam gerakan gropyokan kali ini akan ada bantuan beras sebanyak 2.800 kg yang sebagian akan dibagi rata kepada petani yang sawahnya diserang hama tikus. Sebagian lagi nanti agar diberikan kepada yang berhasil menangkap tikus.
“Tadi ada yang usul agar yang mendapat 10 tikus diberikan 1 kilogram beras. Boleh itu, biar semangat,“ ujarnya.
Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Aris Setiadi menjelaskan serangan hama tikus terjadi di lahan seluas 608,95 hektare di 19 kecamatan. Dia menyebutkan serangan terjadi di beberapa titik, meski masih dalam skala ringan.
Untuk gerakan gropyokan hama tikus, ia menjelaskan dilakukan dengan menggunakan metode pengasapan belerang. Batangan belerang yang sudah dibakar dimasukkan di lubang tikus untuk membunuh tikus kecil dan memaksa tikus dewasa untuk keluar sehingga mudah ditangkap.
Jika dirinci, dari keseluruhan 608,95 ha tanaman yang terserang hama tikus, 15 hektare terjadi di Kecamatan Lamongan, 14 hektare di Kecamatan Turi, 125 hektare di Kecamatan Kembangbahu, dan 11 ha di Kecamatan Sugio.
Baca Juga: Gelar Temu Wicara Kontak Tani, Bupati Lamongan Berharap Petani Pahami Teknologi dan Modernisasi
Kemudian 6 hektare di Kecamatan Tikung, 14,95 hektare di Kecamatan Sarirejo, 8 hektare di Kecamatan Sukodadi, 7 hektare di Kecamatan Pucuk, 75 hektare di Kecamatan Babat, 47 hektare di Kecamatan Sekaran, dan 13 hektare di Kecamatan Modo.
Selanjutnya 219 hektare di Kecamatan Kedungpring, 12 hektare di Kecamatan Kalitengah, 4 hektare Kecamatan Karangbinangun, 2 hektare di Kecamatan Ngimbang, 16 hektare Kecamatan Bluluk, 3 hektare di Kecamatan Maduran, 4 hektare di Kecamatan Sekaran dan 3 hektare di Kecamatan Laren. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News