MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Jenazah Ngadani (45) warga Dusun Kalimati, Desa Mojodadi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto yang awalnya diduga sebagai korban kecelakaan, Kamis (4/1/2018) malam terpaksa dilakukan autopsi.
Ini setelah pihak keluarga menilai kematian korban meyisakan kejanggalan. Setelah dilakukan olah TKP oleh pihak Laka Lantas Satlantas Polres Mojokerto Kota, hasilnya ternyata luka yang diderita korban bukan karena laka lantas. Selanjutnya oleh pihak Satlantas kasus ini kemudian dilimpahkan ke Satreskrim Polres Mojokerto.
Baca Juga: Polisi Beberkan Kronologi Kasus Percobaan Pembunuhan Janda Penjaga Warung di Jalan Tropodo Mojokerto
Tubuh korban awalnya ditemukan warga tergeletak di kebun yang berada di pinggir jalan Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto pukul 04.00 WIB. Kondisinya cukup parah, dari mulut korban terus mengeluarkan darah segar dan terdapat luka memar di bagian tangan. Selanjutnya oleh warga, tubuh korban yang tercatat sebagai PNS Badan Pertanahan Nasional Kota Mojokerto ini langsung dibawa ke RSUD RA. Basoeni Gedeg guna menjalani perawatan. Namun akibat luka yang diderita cukup parah, korban mengembuskan nafas terakhirnya usai mendapatkan perawatan dari tim medis.
Kasat Reskrim AKP Suhariono ketika dikonfirmasi menjelaskan jika terkait penangan kasus ini pihaknya meminta tim labfor Polda Jatim untuk melakukan autopsi. "Ini setelah pihak keluarga menilai ada kejanggalan atas kematian korban," terangnya, Jumat (5/1/2018).
Sejauh ini, kata Kasat, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim labfor. "Untuk penyebab kematian korban kita belum bisa memastikan. Namun, korban mengalami luka cukup parah di bagian wajah akibat hantaman benda padat," pungkasnya. (sof/rev)
Baca Juga: Gus Barra Kunjungi Keluarga Siswi SMPN 1 Kemlagi Mojokerto yang jadi Korban Pembunuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News