Kedua Kandidat Diminta Komitmen Jaga Jatim Sejuk Tanpa SARA

Kedua Kandidat Diminta Komitmen Jaga Jatim Sejuk Tanpa SARA Sholihul Huda, Ketua Pusat Studi KH. Mas Mansur (Pusmas). Foto: DIDI R/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Proses tahapan Pemilihan Gubernur Jawa Timur sudah dimulai. Dua pasang kadidat, Gus Ipul- Puti Guntur dan Khofifah-Emil Dardak sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim.

Pasca pencalonan keduanya, semua kelompok masyarakat yang berkepentingan untuk mensukseskan dan memenangkan pertarungan pilgub sudah memanasi mesin dan jaringannya masing-masing. Mulai parpol, underbow parpol, kaum agamawan, LSM, tim sukses, pengusaha, kaum cendikiawan, semua mulai begerak untuk calon masing-masing agar menang di Pilgub Jatim.

Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI

"Menurut saya, kondisi ini rawan gesekan di semua level masyarakat. Dan yang paling bahaya jika kedua kelompok calon ini menggunakan isu SARA sebagai alat untuk menjatuhkan lawan politiknya. Karena itu, perlu komitmen dari para kandidat untuk menjaga situasi Jatim tetap sejuk dan kondusif dengan tidak menggunakan isu SARA‎," tutur Ketua Pusat Studi KH. Mas Mansur (Pusmas) Sholihul Huda, Minggu (14/1).

Akademisi yang akrab disapa Huda ini mengingatkan, isu bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang kental di Pilgub DKI Jakarta membuat perpecahan kelompok masyarakat. Bahkan saking dahsyatnya pengaruh isu SARA yag digunakan saat pilgub, dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) ini meyakini, masyarakat Jawa Timur tidak ingin kondisi di Ibukota itu terjadi lagi di Jawa Timur yang struktur dan kultur masyarakatnya sangat majemuk. ‎Sebab itu, semua elemen harus menjaga kondusifitas, kedamainya dan kemajemukan di Jatim jangan sampai retak bahkan patah hanya untuk kepentingan politik praktis sesaat.

Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...

"Maka, saya berharap kedua calon dan tim suksesnya untuk ikut dan berkomitmen politik menjaga rumah Jatim yg damai tanpa menjual Isu SARA untuk kepntingan politik sesat," pungkas alumni UIN Sunan Ampel tersebut. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO