KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Usia trotoar Jalan Gajahmada-Pahlawan (Gamapala) yang baru seumur jagung direhabilitasi ternyata tak berumur panjang. Sejumlah titik jalur khusus pejalan kaki yang menyedot APBD Pemkot Mojokerto TA 2016 sebesar Rp 52 miliar mengalami kerusakan dari ringan hingga berat.
Celakanya, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) pesimis untuk mendapatkan keramik pengganti dengan corak yang sama.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Dari pantauan BANGSAONLINE.com, kerusakan ringan yang ditandai dengan keretakan keramik terjadi hampir di spot-spot rest area. Seperti di depan kantor wali kota yang menyediakan akses istirahat.
Di area itu kerap dijadikan ajang parkir komunitas motor dan mobil. Lantas di Jalan Pahlawan malah banyak yang rusak karena sering dilalui kendaraan barang bemuatan berat. Juga di depan Tempat Makam Pahlawan (TMP), nasibnya tak kalah mengenaskan.
Kerusakan itu diduga dipicu oleh adanya tekanan standar motor warga yang menaikkan kendaraannya di atas trotoar. Hal itu bisa dilihat dari titik yang rusak, hanya dialami beberapa keramik.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Berbeda halnya dengan kerusakan di depan pertokoan yang sering terjadi bongkar muat barang dengan menggunakan truk. Di daerah itu, kerusakan terlihat cukup parah. Tragisnya, hampir terjadi di kawasan-kawasan pusat pertokoan.
Kabid Bina Marga DPUPR Heka Marta tak menampik terhadap kerusakan yang terjadi pada trotoar tersebut.
"Yang parah memang ada akses lalu lintas dengan pertokoan. Juga bak kontrol, area parkir, dan bongkar muat," kata Heka, Minggu (21/1).
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Heka mengungkapkan, pihaknya telah menyediakan anggaran pembenahan untuk itu. Persoalannya adalah mencari motif keramik yang sama.
"Akan kita coba barangkali rekanannya dulu masih menyimpan atau paling tidak menunjukkan dimana belinya. Sebab, keramik ada masa edar dan motifnya terbatas," tambahnya.
Heka mengaku hanya berupaya agar tidak membahayakan keselamatan pengguna jalan. Terlebih secara view juga tidak enak untuk dipandang.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
"Jika tidak ada, terpaksa menempuh alternatif lain. "Solusinya ya cari di toko meskipun warnanya tidak sama persis," pungkasnya.
Sekedar diketahui, keramik sepanjang kurang lebih 7 km di Jalan Gamapala dua sisi bermotif batu alam garis dengan aksen warna abu-abu. Motif ini terlihat rumit dan pihak PU akan kesulitan mendapatkan warna yang sama.
Hal itu akan berbeda jika dalam perencanaannya, Pemkot Mojokerto memilih warna netral tanpa motif hitam dan putih yang mudah didapat. (yep/ian)
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Sukses Turunkan Jumlah Pengangguran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News