KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Menjelang perayaan tahun baru Imlek bagi warga keturunan Tionghoa ini ada tradisi yang selalu dilakukan oleh jemaat Klenteng Eng An Kiong di Kota Malang.
Herman Subianto selaku pengurus Klenteng mengatakan, tradisi ini adalah bertujuan untuk membersihkan klenteng dan mencuci seluruh patung dewa-dewi yang ada di klenteng. Membersihkan patung atau rupang ini dilakukan sehari pasca sembahyang mengantar dewa-dewi ke langit.
Baca Juga: Dimyati Ayatulloh, Cawalkot Abah Anton yang Dikenal Sebagai Sosok Berkarakter di SMAN 1 Kota Malang
Pembersihan patung atau rupang dewa yang berada di klenteng itu sepekan menjelang perayaan tahun baru Imlek. Seluruh jemaat klenteng Eng An Kiong bergotong royong membersihkanya. Selain patung dewa, pembersihan juga dilakukan di altar yang menjadi tempat untuk beribadah bagi jemaat yang akan hadir.
Tujuan dari kegiatan dan sembahyangan ini adalah untuk mengantar dewa dewi ke langit, selain itu untuk menyampaikan atau mempersembahkan atau memberitahukan tentang segala perbuatan manusia selama satu tahun terakhir kepada Tuhan,” terang Herman, Senin (12/2).
Pembersihan patung-patung ini juga dimaksudkan agar selama perayaan ibadah di tahun baru Imlek nanti, tempat ibadah ini selalu bersih, sehingga para jemaat yang datang dapat melakukan ibadahnya dengan khusuk.
Baca Juga: Setelah Banner Paslon Abadi, Kini APK Milik Sam HC-Ganis Dirusak OTK di Kota Malang
Dalam pembersihan di klenteng ini ada tiga agama secara bersama-sama melakukan gotong royong membersihkannya. Tiga agama tersebut adalah, Kong Huchu, Tao dan Budha saling bahu membahu membersihkan rupang yang ada di dalam klenteng tersebut.
Akan tetapi masing-masing agama akan membersihkan dewa-dewa mereka sendiri, seperti dewa Konghucu misalnya, yang dibersihkan oleh umat Khonghucu sendiri dan untuk Tao yang membersihkan umat Tao, demikian pula untuk Budha,” tuturnya. (thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News