Bengawan Solo Meluap, 1.425 Jiwa dari 11 Kecamatan di Bojonegoro Mengungsi

Bengawan Solo Meluap, 1.425 Jiwa dari 11 Kecamatan di Bojonegoro Mengungsi Warga saat melakukan evakuasi korban banjir.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus meluas. Data sementara jumlah warga yang mengungsi sebanyak 1.425 jiwa dari 1.249 kepala keluarga (KK) yang kebanjiran.

Ribuan warga itu tersebar di 60 desa di 11 kecamatan yang berada di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, mulai Padangan, Malo, Kalitidu, Kota Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Baureno, Trucuk, Ngasem dan Kecamatan Dander.

Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, ketinggian air Sungai Bengawan Solo saat ini sama seperti pada 2007 lalu. Yaitu berada di atas 15,00 mdpl (meter di atas permukaan air laut) atau siaga merah. Dimana saat itu ribuan orang mengungsi, dan banjir merusak sejumlah fasilitas umum.

"Bengawan Solo siaga merah. Masyarakat yang belum terdampak segera persiapan menghadapi genangan air di dalam rumah. Untuk warga yang berada di pengungsian tetap tenang, tim medis dan bantuan logistik makanan, pakaian akan terus melakukan melayani," ujar Suyoto, Jumat (23/2) petang.

Selain merendam ribuan rumah, banjir-banjir luapan air Sungai Bengawan Solo juga menggenangi ribuan hektare lahan pertanian dan perkebunan palawija, belimbing dan jambu di Kecamatan Kalitidu.

"Taksir kerugian sementara mencapai Rp 460 juta. Data akan terus kita update, termasuk data ketinggian air Sungai Bengawan Solo," bebernya.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro Andik Sujarwo menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan puluhan personil sejak Jumat sore untuk melakukan penutupan dorlat atau pintu air di dalam kota Bojonegoro, agar tidak kemasukan air Sungai Bengawan Solo. Saat ini jantung Kota Bojonegoro sedang dikepung air dan statusnya awas.

"Semua masyarakat kami imbau tetap tenang. Tidak panik saat wilayahnya tergenang air. Tim BPBD siap siaga melakukan evakuasi warga dan melakukan patroli pada titik-titik tanggul Bengawan Solo yang rawan," terangnya.

Dia juga meminta seluruh Camat dan instansi terkait terus meng-update perkembangan wilayah yang tergenang, serta melaporkan data rumah dan fasilitas umum yang tergenang air.

Andik mengungkapkan, kondisi air Sungai Bengawan Solo saat ini pada posisi siaga merah (siaga III) banjir, yakni pada titik 15.08 peilschall pada pukul 19.00 WIB. Kondisi air di Bojonegoro masih akan terus naik, meski di papan duga Karangnongko megalami sedikit penurunan.

"Puncak air Sungai Bengawan Solo saat ini berada di Kota Bojonegoro, kemudian akan beralih pada hilir Bengawan Solo Bojonegoro di Kanor dan Baureno yang puncaknya banjir pada besok pagi sampai siang," jelasnya. (nur/yud)