MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kuteks atau cat kuku kemasan botol bekas vaksin suntikan KB beredar di pedagang mainan. Temuan ini dapat kita jumpai di sejumlah pedagang mainan yang biasa mangkal di depan Sekolah MI depan RSUD Surodinawan Kota Mojokerto.
Kontan temuan tersebut langsung membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
"Kami tadi sudah ambil contoh beberapa kuteks. Tim dari Dinkes Kota Mojokerto kini sudah melakukan penyelidikan, ada beberapa yang kami bawa ke kantor," ujar Ch Indah Wahyu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto mengatakan, Sabtu (10/3).
Walaupun tidak ada label, lanjut Indah, botol kemasannya sama persis seperti yang ditemukan dan masih lengkap dengan label bertuliskan Cyclofem. Meski begitu, pihaknya mengaku akan tetap melakukan penyelidikan hingga diketahui siapa produsennya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
"Mereka mengaku mengambil barang dari kawasan Jombang. Ada juga yang mengaku beli barang di grosir mainan yang ada di Kota Mojokerto. Ke depan, kita akan melakukan pembinaan dalam rangka pengolahan limbah medis maupun limbah B3. Jangan sampai tidak dikelola dengan benar sehingga menyebabkan penyebaran inveksi," tegas dia.
Karena barang tersebut ditemukan di tempat sekolah, maka Dinkes Kota Mojokerto akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendi) Kota Mojokerto. "Kalau melalui Dinas Pendidikan, agar dihimbau ke anak-anak, orang tua, guru, agar lebih memperhatikan keamanan makanan dan alat mainan," imbaunya.
Seperti diinformasikan, penggunaan limbah medis berupa botol bekas vaksin suntikan KB Cyclofem itu dinilai mampu menimbulkan penyebaran inveksi yang tidak terduga oleh masyarakat. (sof/ns)
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News