​Pizza Rumahan Laris Manis di ITS

​Pizza Rumahan Laris Manis di ITS Hmmmm, cantik... foto: NINDY/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Alifa Khairani (21) mahasiswi ITS jurusan Statistika Bisnis membuat kreasi pizza rumahan, yang dijual di kalangan temannya, sesama mahasiswa ITS. Hasilnya, per hari ia bisa mengumpulkan Rp 160 ribu.

Membuat pizza bukanlah perkara yang mudah. Bermula dari kemampuan sang ibu dalam membuat pizza, mahasiswi yang kerap disapa Rani ini mulai berpikir untuk menjualnya dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa.

Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow

“Ini kan mama yang bikin, jadi eman gitu kalo ga dimanfaatin peluangnya. Mama saya bisa bikin pizza kenapa ga coba dijadiin uang gitu,” ujar Rani pada Sabtu (10/3/2018).

Bisnis yang mulai dirintis sekitar tahun 2017 ini mampu meraup keuntungan puluhan hingga ratusan ribu per hari. Sejak dirintis, Pizza ini belum memiliki nama atau merk sendiri. Namun banyak pelanggan yang memberi nama dengan sebutan pizza rabi sehingga saat ini digunakan pizza rabi.

“Sebenarnya sih nggak ada nama. Gara-gara nggak ada nama akhirnya teman-teman dan pelanggan saya asal nyebut pizza rabi,” ungkap Rani.

Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23

Cara pembuatan Pizza Rabi ini sama seperti pizza biasanya. Dimulai dengan proses membuat adonan yang terdiri dari tepung terigu, fernipan, dan air secukupnya. Setelah adonan selesai, selanjutnya didiamkan selama kurang lebih satu jam agar adonan elastis.

Sambil menunggu adonan menjadi elastis, lanjut pada tahap menumis macam-macam topping. Toppingnya sendiri bermacam-macam, tapi topping yang paling sering dipesan adalah bakso, sosis, dan jagung.

Setelah adonan dan topping siap, adonan ditaruh di loyang dan diberi topping tadi dengan saus dan keju. Lalu dipanggang kurang lebih satu jam.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran

Cara pemasaran pizza rabi sendiri masih secara online dan mulut kemulut saja. Satu kotak Pizza Rabi dihargai Rp 70 ribu. Tapi jika di area kampus, Rani menjual Pizzanya per potong. Setiap potong dihargai Rp 10 ribu.

Ditanya untuk harapan kedepannya Rani mengaku belum terpikir. Yang spesial dari Pizza Rabi ini Rani mengatakan bahwa pizzanya lebih tebal dari yang pizza biasanya. “Sebenernya sih biasa saja, tapi kata pelanggan sih pizzaku lebih tebal,” ungkap Rani. (*)

Baca Juga: Bakso Bucin Wiyungan Sediakan Es Teh Gratis Setiap Jumat

Sumber: *Nindi A N P

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO