Iba, Kapolres Bojonegoro Bantu Pengobatan Bayi Penderita Hidrosefalus

Iba, Kapolres Bojonegoro Bantu Pengobatan Bayi Penderita Hidrosefalus Dengan tegar, Pasinah dan suaminya Ahmad Khusin (38) diantar Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, dan Ketua Bhayangkari Ny. Sistri Handayani Wahyu S Bintoro, Direktur RSUD Sosodoro Djatiekoesomo, menuju menuju ruang khusus perawatan anak.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Perempuan paruh baya dengan raut wajah sedih menggendong bayi menyusuri lorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatiekoesomo Bojonegoro, Kamis (22/3) sekitar pukul 11.45 WIB.

Perempuan itu bernama Pasinah (35), asal Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Dia menggendong buah hatinya bernama Rahmat Maulana berumur tiga bulan yang menderita penyakit mirip hidrosefalus.

Baca Juga: Jurnalis Bojonegoro Kirim Karangan Bunga ke Mapolres atas Dimutasinya Rogib Triyanto

Di kepala bagian atas Maulana tumbuh benjolan sebesar buah labu hingga membuat kesehatannya terganggu. Saat digendong, benjolan di kepala Maulana ditutupi sapu tangan berwarna hitam.

Dengan tegar, Pasinah dan suaminya, Ahmad Khusin (38) diantar AKBP Wahyu S Bintoro, dan Ketua Bhayangkari Ny. Sistri Handayani Wahyu S Bintoro,  Direktur RSUD Sosodoro Djatiekoesomo, menuju menuju ruang khusus perawatan anak.

Sebelum dibawa ke ruang khusus perawatan anak, Rahmat Maulana diperiksa sejumlah dokter di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kemudian dipindah untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.

Baca Juga: AKBP Rogib Triyanto Dimutasi, Wartawan di Bojonegoro Senang

Suasana haru menyelimuti proses pemindahan dari IGD ke ruang anak. Suara tangis si bayi nyaring mengetuk hati. Kedua orang tuanya tampak sedih. Matanya berkaca-kaca hingga tak kuasa menahan air mata hingga meleleh di pipi.

Tiba di ruang khusus anak, Maulana disambut sejumlah dokter. Tak lama Maulana dibaringkan diranjang dan dilakukan pemeriksaan.

AKBP Wahyu Sri Bintoro saat di RSUD mengungkapkan, melihat kondisi korban pihaknya terketuk untuk membantu penyembuhan sakitnya. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan dan doa, supaya Maulana bisa sehat kembali.

Baca Juga: Sulit Dikonfirmasi, Sejumlah Wartawan Keluhkan Sikap Tak Acuh Kapolres Bojonegoro

"Kita ada program Polisi Peduli. Jadi sudah menjadi tanggungjawab kami untuk empati kepada sesama, kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan dan pertolongan," ujar Kapolres.

Menurut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD dan RS Bhayangkara bagaimana upaya penanganan secara medis kepada Maulana. Sebab, sudah tiga bulan ini korban menderita penyakit tersebut.

"Jadi benjolan di kepala Maulana sejak lahir sudah ada, tetapi dulu masih kecil. Dulu juga sudah dilakukan penanganan medis di rumah sakit saat proses persalinan, tapi berhenti. Ternyata semakin hari benjolannya bertambah besar dan sekarang kita bantu upaya penanganannya," terangnya.

Baca Juga: Gantikan AKBP Muhammad, AKBP Rogib Pimpin Apel Perdana di Mapolres Bojonegoro

Direktur RSUD Sosodoro Djatiekoesomo Bojonegoro dr. Hariono menjelaskan, si bocah yang mengalami sakit akan dilakukan observasi terlebih dahulu, kemudian di-city scan dan dievaluasi hasilnya.

"Kalau bisa ditangani di sini (RSUD Sosodoro Djatiekoesomo, red) akan terus kita tangani, tapi kalau tidak bisa kita akan rujuk ke rumah sakit Surabaya," ungkapnya.

Pihaknya belum bisa memastikan apa jenis penyakit yang diderita Maulana. Kata dia, akan diketahui jenis penyakit apa setelah dilakukan observasi pihak dokter yang menangani.

Baca Juga: Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Mudik di Bojonegoro

"Dulu sudah kami sarankan untuk dibawa ke Surabaya, tetapi saat itu orangtuanya sedang sakit sehingga belum bisa membawanya ke Surabaya. Ya mudah-mudahan ada jalan keluarnya," ucapnya.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ninik Susmiyati mengaku, jika penyakit yang diderita Maulana adalah hidrosefalus. Dia yakin itu penyakit tersebut karena kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi kepada bayi di Bojonegoro.

"Itu penyakit bawaan sejak dalam kandungan. Penyebabnya biasanya kondisi fisik ibu hamil resiko tinggi. Penyakit itu bisa sembuh kalau terdeteksi secara dini, dan segera dilakukan penanganan," ucap Ninik menambahkan. (nur/ian) 

Baca Juga: Tipu Dua Orang Puluhan Juta, Kades Kanten Bojonegoro Diringkus Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO