BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tujuh hewan ternak sapi milik warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dilaporkan mati mendadak. Sapi-sapi itu mati dalam kurun waktu sebulan terakhir. Diduga hewan ternak itu mati karena terserang penyakit ngorok (Septeicaemia efizooticae).
Sebelum mati, sapi milik warga mengalami gejala sakit seperti demam tinggi di atas 39 derajat celcius sampai 42 derajat celcius, gangguan pernafasan, serta nafsu makan berkurang.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Gejalanya sebenarnya masih sangat umum, sehingga masih belum dipastikan penyebab pasti matinya sapi-sapi tersebut. Kalau penyakit ngorok ada gejala yang lebih spesifik, seperti pembengkakan di leher," ungkap Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Yudi Setya W, Senin (09/04/2018).
Menurut Yudi, kematian ternak sapi milik warga tersebut dimungkinkan bisa karena penyebab lain. Seperti faktor cuaca yang memungkinkan bakteri berkembang biak dan menimbulkan penyakit.
Setelah ada laporan dari peternak, pihaknya langsung turun ke lapangan. Bahkan petugas dari balai besar veteriner Jogjakarta telah mengambil sampel terhadap sapi hidup yang tinggal satu kandang dengan sapi yang sudah mati untuk dilakukan uji laboratorium.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Nanti hasilnya bisa diketahui dari hasil lab. Belum bisa dikatakan itu penyakit ngorok ," jelasnya.
Ia mengimbau seluruh peternak agar segera melaporkan ke dinas jika hewan ternaknya mengalami gejala sakit. Ia juga memastikan jika penyakit yang membuat ternak sapi mati tersebut tak menular ke manusia. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News