SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kinerja sektor pariwisata di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim mengalami kenaikan sebesar 7,9%. Kemudian pada tahun 2013 hingga 2017, jumlah pergerakan wisatawan nusantara mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8,2%.
“PDRB sektor pariwisata Jatim juga tumbuh cukup signifikan dalam lima tahun terakhir, dengan rata rata kenaikan sebesar 11,8 %” kata Plh Gubernur Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat Membuka Majapahit Travel Fair (MTF) ke-19 Tahun 2018 di Grand City Convex Hall Surabaya, Kamis (12/4) malam.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Sukardi mengatakan, tren tersebut menunjukkan bahwa pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran penting terhadap perekonomian di Jatim. Karena itu, pemerintah benar-benar menggarap sektor ini dengan serius, salah satunya dengan menyelenggarakan MTF ini.
“Saya mendukung sepenuhnya event tahunan MTF sebagai media ntuk mempromosikan, serta menjual budaya dan pariwisata yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jatim, baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
MTF, lanjut Sukardi, merupakan event kebanggaan pelaku pariwisata dan masyarakat Jatim, karena merupakan ajang pertemuan bisnis dan promosi pariwisata berskala internasional, yang diikuti oleh para pelaku pariwisata dari dalam dan luar negeri, serta menghasilkan transaksi yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Rata-rata kenaikan transaksi bisa mencapai 8,6% dalam lima tahun terakhir, dan berdasarkan pengalaman yang panjang dan sukses yang dicapai selama delapan belas kali pelaksanaan MTF, kami optimis tahun ini bisa meningkat,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr. H. Jarianto, M.Si mengatakan, transaksi Travel Exchange (Travex) pada hari pertama MTF menunjukkan progress memuaskan, dimana transaksi yang dihasilkan mencapai Rp. 57,9 miliar, atau meningkat 5% dibandingkan tahun 2017 yang mencatatkan transaksi Rp 55 miliar.
Dari nominal tersebut, diketahui produk wisata yang paling diminati para buyer adalah Gunung Bromo, Kota Batu, Kota Malang, Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen, dan Surabaya City Tour.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
“Buyer yang mengikuti event ini berasal dari negara yang merupakan target pasar Jatim,” katanya.
Ditambahkan, pada tahun 2017 lalu, hasil transaksi dari pameran dan bursa pariwisata tercatat sebesar Rp. 3,05 miliar, atau meningkat sebanyak 26,6% dari tahun 2016 yang mencapai Rp. 2,41 miliar.
“Kami berharap tahun 2018 ini hasil transaksinya lebih meningkat dari tahun sebelumnya” pungkasnya.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Event MTF ini dimeriahkan oleh 170 peserta yang terdiri dari para pelaku pariwisata, baik pengusaha, instansi pemerintah, swasta, kampus-kampus yang bergerak di kepariwisataan, dan pengusaha pariwisata. Hadir dalam kesempatan ini, para perwakilan negara sahabat, bupati/walikota di Jatim, delegasi sister province, ketua asosiasi pariwisata di Jatim, para buyer, seller, masyarakat, dan awak media. (ian/dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News