Jawara Robot, Lebih Asyik Isi Liburan dengan Kegiatan Robotic

Jawara Robot, Lebih Asyik Isi Liburan dengan Kegiatan Robotic Sang jawara. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Mengisi masa muda dengan hal yang positif dan mampu menjadi bekal untuk masa depan. Kalimat ini menjadi penyemangat Eko Mustafa (21) dan Andi Yuniawan (21) dalam mengharumkan Indonesia di ajang Mobile Robotics Asean Skills Competition, di Malaysia tahun 2016 lalu. Mereka sukses membawa pulang medali emas.

Berawal dari hobinya menonton film animasi robot, Eko mengungkapkan jika ia semakin tertarik dalam bidang robotik. Ia benar-benar menekuni robotik ketika awal mula ia menjadi mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens).

Baca Juga: PENS Sumenep Diharapkan Mampu Tingkatkan Mutu SDM

“Saya kan suka lihat film animasi-animasi robot gitu, jadi dari sanalah saya tertarik sama robotik. Dan pada saat Maba (mahasiswa baru) itu saat awal-awal saya belajar tentang robotik. Kalau pas SMK saya dulu ambil teknik mesin, dan teman saya dulu ambil pemograman pas SMK-nya,” ujar Eko.

Mahasiswa aktif Pens ini menuturkan bahwa ia dan rekannya menghabiskan hampir seluruh waktunya di kampus dan merangkai robotik di laboratorium. Bahkan ketika dalam kompetisi, waktu yang diperlukan pun semakin banyak. Tak ayal ia harus rela tidak mendapatkan liburan. Akan tetapi hal ini tidak menjadi soal bagi Eko, karena ia sendiri menikmati kegiatannya ini dan menganggap kegiatan inilah yang bakal menjamin masa depannya nanti.

“Setiap hari, setelah ngampus pergi ke lab dan ngelanjutin kegiatan robotiknya. Liburan sih malah lebih bagus kalau dibuat bikin robot, lebih fokus dan nggak terpecah sama kuliah. Kalau untuk bosen atau bagaimana, saya rasa sih nggak terlalu karena ini juga kan berkaitan dengan hobi saya dan ini yang menyenangkan buat saya. Lagian ini juga kan bisa jadi bekal masa depan saya,” ungkap Eko sambi tertawa ramah.

Baca Juga: Tim Politeknik Negeri Surabaya Wakili RI dalam Kontes Robot ABU Robocon

Dengan jadwal yang sedemikian padat, Eko menuturkan wajar kalau kadang ia merasa sedikit tertekan. Tekanan itu biasa dirasanya ketika ia dan rekannya tidak mampu memenuhi target yang diinginkan. Akan tetapi terlepas dari hal itu, ia beserta Andy menikmati prosesnya. Terlebih suasana di laboratorium tak pernah sepi, ada saja yang ke sana seperti, kakak tingkat yang menyelesaikan tugas akhir, teman-teman yang ada penelitian. Dari sanalah ia mendapat penghiburan, berbincang dengan teman-teman lain. Waktu istirahat digunakannya untuk beribadah dan makan.

“Bagi saya, justru anak muda itu harus produktif. Kalau Cuma buang-buang waktu, senang-senang melulu kan tidak ada pengalaman. Bahkan kalau sebagai mahasiswa juga cuma belajar-kuliah-belajar-kuliah, itu kan juga kurang pengalaman nantinya.”

Eko mengungkapkan bahwa ketika ia merasa hilang semangat, ia selalu memotivasi dirinya dengan keingnan untuk membanggakan orang tua dan juga negaranya. “Yang menjadi penyemangat kami itu, keinginan untuk naik ke atas podium dan mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan di negeri orang. Dan ketika kami berhasil pulang bawa medali emas, wah itu tak terbayangkan rasanya ketika kami bisa membanggakan orang tua kami,”

Baca Juga: PENS Borong Juara Kontes Robot Indonesia

Eko mengungkapkan bahwa potensi Indonesia di bidang teknologi, khususnya robotik tidak kalah jauh dibanding negara lain. Bahkan dengan yakin ia menyatakan bahwa Indonesia punya potensi jauh lebih baik dari sekian negara di ASEAN. Ia mengatakan bahwa Bidang robotik indonesia, kita itu gak kalah dibanding negara lain. Bahkan ketika di ajang Worldskills Competition Abu Dhabi 2017, Indonesia berhasil melampaui Jerman yang sebenarnya kemajuan teknologinya lebih maju dari Indonesia.

“Potensinya luar biasa, kurang adanya dukungan dari pemerintah. Dalam bidang robotik ini sangata penting untuk kemajuan bidang industri, yang sekarang itu semua sudah serba otomatis dan bisa diakses di mana aja. Dengan adanya pemuda-pemuda di Indonesia yang punya kemampuan seperti ini nantinya Indonesia, khususnya di bidang industri akan mengalami kemajuan,” ujar dia.

Mahasiswa yang juga disibukkan oleh program magang ini juga berharap bahwa kedepannya pemerintah semakin mendukung generasi muda Indonesia dalam bidang apapun, khususnya bidang teknologi, “Kedepannya, ingin masuk ke bidang Industri gitu. Karena kemarin yang kita buat itu belum 100% kita masukkan industri karena emang standarisasinya belum ada, dan kalau mau masuk industri itu harus melalui standarissi dulu kan. Mungkin kedepannya dipermudah untuk perizinan, sertifikasi alat yang kita mau pakek di Industri, kalau diimplementasikan di negara sendiri dengan kualitas yang bagus kenapa harus dipersulit,”

Saat ini Eko dan Andy berkuliah di jurusan Mekatronika angkatan 2015, di Polikteknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). (*)

Sumber: *Renny Ambar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO