Kuala Lumpur(BangsaOnline)Wanita-wanita muslimah diimbau agar tidak tertipu dengan
ajakan kelompok militan Islamic State of Suryahand Iraq (ISIS) untuk menjadi wanita penghibur dengan dalih jihad
seksual. Pasalnya dalam Islam tidak ada konsep jihad semacam itu.
Begitu kata Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia Abdul
Karim Rohani. Ia menggarisbawahi, tidak ada konsep agama yang menyebut bahwa
wanita merupakan objek untuk memenuhi kebutuhan seksual pria dan harus
menempatkan diri dalam bahaya demi melakukan 'tugas" semacam itu.
"Saya sangat marah dengan laporan berita yang mengatakan bahwa perempuan
Malaysia telah bergabung dengan militan untuk melakukan jihad seksual,"
kata Rohani pada Kamis (28/8).
"Saya tidak yakin apakah berita itu benar atau tidak tapi saya sangat
mendesak perempuan Malaysia untuk tidak tertipu berpartisipasi dalam hal
seperti itu. Ini merendahkan dan hanya akan menodai martabat perempuan,"
sambungnya dikutip Asia One.
Kepolisian Malaysia sendiri mencatat, setidaknya ada tiga orang wanita Malaysia
yang pergi ke Suriah. Kendati belum diketahui untuk melakukan jihad seksual
atau tidak, namun ketiganya diduga ikut berperan dalam aksi kelompok militan.
Rohani sendiri mengaku malu bila agama disalahgunakan untuk menodai kehormatan
perempuan.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
Sementara ISIS terus mempertontonkan aksis sadism dan
kekerasan. ISIS kembali melansir video
penyembelihan kepala seorang tawanan. Bila pekan lalu muncul video
penyembelihan jurnalis Amerika Serikat James Foley oleh seorang Militan IS
beraksen British, kali ini muncul video penyembelihan seorang pria Kurdi oleh
sejumlah militan.
Video yang berjudul "A message in blood to the leaders of the
American-Kurdish alliance" itu menjukkan sejumlah militan mengenakan
pakaian hitam tertutup yang hanya menampakan jelas bagian mata serta telapak
tangannya berdiri di belakang seorang tawanan, yakni pria Kurdi. Ia terlihat
mengenakan pakaian orang dan berlutut dengan tangan terikat di belakang.
Video yang dirilis secara online pada Kamis (28/8) itu direkam di depan sebuah
masjid di kota Mosul, kota yang berhasil diambil alih oleh kelompok tersebut
sejak beberapa bulan lalu.
BBC mengabarkan, para militan dalam video memperingatkan bahwa akan ada
lebih banyak orang yang dibunuh bila pemimpin Kurdi terus mendukung Amerika
Serikat memerangi mereka di Irak.
Perlu diketahui, kelompok militan Sunni IS yang juga dikenal dengan ISIS
(Islamic State of Iraq and Syria) atau sebelumnya bernama ISIL (Islamic State
of Iraq and the Levant) itu melancarkan serangkaian serangan di wilayah Irak
dan Suriah untuk mendirikan khalifah atau negara Islam.
Pasukan militer Irak, dibantu dengan Amerika Serikat serta pasukan Peshmerga
dari kelompok Kurdi Irak menyatukan kekuatan untuk menghentikan aksi kelompok
IS itu dengan melancarkan serangan darat maupun udara.
IS kerap melansir video kekejamannya baik kekerasan ataupun pembunuhan langsung
untuk mengancam pihak-pihak yang berupaya menghentikan aksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News