Psikolog Sebut Jokowi Presiden Manja dan Cengeng

JAKARTA(BangsaOnline)Psikolog politik Universitas Indonesia (UI), Dewi Haroen, menyebut Presiden terpilih Joko Widodo sebagai sosok yang cengeng.

Menurut Dewi, selama ini suksesor selalu mewarisi apa pun kebijakan pendahulunya tanpa protes.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Hal itu dikatakan Dewi terkait permintaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menarik subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Belum pernah terjadi para penerus presiden meminta dari presiden terdahulu mereka, karena mereka selalu menerima warisan tanpa ada protes. Kok () manja banget, kok cengeng?” tegas Dewi.

Menurut Dewi, jika sudah siap memimpin dengan segala risiko pemerintahan yang dihadapi, mestinya dia tidak panik. Ia menilai cari aman agar kelangsungan fiskal di masa pemerintahannya tetap terjaga.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

“Arahnya kok wah nanti tidak ada anggaran untuk memenuhi janjinya (ketika kampanye). Kalau enggak dinaikin jadi enggak ada ruang untuk fiskal, dia tidak bisa memenuhi janji kampanye dia,” lanjut Dewi.

Sementara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membela presiden terpilih untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Namun, karena gengsi dan takut dibilang tak konsisten, Mega mengkambinghitamkan Presiden SBY yang dinilainya tak mampu mengendalikan harga BBM dengan menggunakan opsi-opsi yang lain.

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

Mega membantah keras jika partainya dianggap tak konsisten dengan akan menaikkan harga BBM usai -Jusuf Kalla akan dilantik nanti.

“Kami berkalkulasi secara nyata, jangan bilang kami tidak konsisten ya. Kalau kenyataannya subsidi dibiarkan, penyediaan BBM membuat rakyat antre dan sebagainya,” tegas Megawati, Jumat (28/08/2014) di Posko Pemenangan -JK, Jalan Sisingamangaraja nomor 5, Jakarta.

Mega bahkan menyalahkan pemerintahan SBY yang menurutnya sebetulnya kenaikan harga BBM bisa ditahan dengan mempertimbangkan opsi lain.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran

“Yang pada waktu itu kenyataan bisa ditahan dalam subsidi. Makanya kami tolak,” kilah Mega.

Pernyataan Megawati ini agaknya berbeda dengan sikap kader-kader elit moncong putih yang kompak menyatakan PDIP akan tetap konsisten menolak kenaikan harga BBM dengan memilih opsi lainnya.

Sumber: jurnal13.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO