BLITAR, BANGSAONLIE.com - Menjelang bulan Ramadan, tim satgas pangan melakukan pengecekan stok pangan pasar tradisional, Jumat (11/5/2018).
Pasar tradisional yang menjadi sasaran tim satgas pangan adalah pasar Wlingi yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Petugas yang terdiri dari Polres Blitar, Dinas Kesehatan, Bulog Sub Divre Tulungagung, Disperindag, serta Dinas Peternakan dan Perikanan mengecek ketersediaan bahan pokok berupa beras, gula, dan minyak goreng di beberapa toko diluar area pasar Wlingi.
Hasilnya sejumlah pedagang menyatakan stok bahan pokok masih mencukupi hingga satu hingga dua bulan kedepan.
"Hari ini sasaranya adalah untuk mengecek ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan, serta komoditas lainnya seperti daging ayam dan daging sapi," papar Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Rifaldhy Hangga Putra usai sidak.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Selain itu, petugas juga mengecek sejumlah komoditas di dalam pasar Wlingu. Seperti daging ayambdan daging sapi. Berdasarkan keterangan sejumlah pedagang untuk daging ayam dalam empat hari terakhir memang mengalami kenaikan. Mulai Rp 3. 000 hingga Rp 4. 000 perkilogram.
Sebelumnya harganya dikisaran Rp 30.000 hingga Rp 32.000 ribu, kini naik hingga menjadi Rp 35.000 ribu perkilogram. Kenaikan ini lantaran banyaknya permintaan dari dari masyarakat karena adanya tradisi unggahan jelang Ramadan.
Pedagang juga sempat kesulitan mendapatkan stok dari peternak sehingga harus mengambil dari daerah lain seperti Trenggalek dan Tulungagung. "Stok kemarin gak ada, sekarang ini stok dari Trenggalek," ungkap salah satu pedagang di pasar Wlingi.
Baca Juga: Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
Selain mengecek ketersediaan kebutuhan pokok, petugas juga masih saja menemukan makanan tak layak konsumsi dan kadaluwarsa. Diantaranya seperti minuman kemasan dan ikan asin yang sudah membusuk.
"Petugas menemukan makanan dan minuman yang sudah tidak layak konsumsi, sehingga kami mengambil tindakan dengan meminta penjual untuk menarik produk tersebut agar tidak diperjual belikan," lanjut Rifaldhy HP.
Petugas juga mengambil sampel sejumlah makanan yang tak layak konsumsi. Sampel itu kemudian akan dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar untuk mengetahui kandungan di dalamnya. (ina/dur)
Baca Juga: Pjs Bupati Jumadi Hadiri Kalipang Festival, Ajang Gali Potensi Generasi Muda Blitar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News