Peringati Waisak, Ratusan Umat Budha Jalani Ritual di Vihara Trowulan

Peringati Waisak, Ratusan Umat Budha Jalani Ritual di Vihara Trowulan Umat yang melakukan ritual mengelilingi Patung Budha Tidur. Foto: SOFFAN S/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ratusan umat melaksanakan perayaan hari Tri Suci 2562 BE/2018 di Komplek Vihara Patung Tidur di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Selasa (29/5). 

Mereka menyambut datangnya Purnama Siddhi sebagai puncak suci ajaran Sidharta Gautama.

Baca Juga: Peringati Dhammasanti Waisak 2568 BE, Pj. Gubernur Adhy Ajak Umat Buddha Perkuat Moderasi

Sebelum puncak meditasi, umat diwajibkan menjalani ritual pradaksina dengan mengelilingi kompleks Maha Vihara dan patung tidur yang terdapat di bagian belakang kompleks Vihara. 

Sekitar 600 umat yang datang diwajibkan melakukan rute searah jarum jam mengelilingi Patung Tidur dan mandi rupang Bodhisatta hingga puja bhakti menyambut detik-detik . Sedangkan para Banthe dan umat membawa persembahan ke Dharma sala atau tempat ritual untuk mempersiapkan mandi Rupang Sidharta.

Selanjutnya ritual dipungkasi dengan meditasi yang berlangsung tepat pukul 21.19 WIB lebih 13 detik. Dalam kesempatan meditasi, umat di minta merenungkan perilaku dan tindak tanduk mereka selama hidup.

Baca Juga: Kunjungi Maha Vihara Mojopahit, Pj Gubernur Jatim Pastikan Perayaan Waisak Kondusif

’’Padaksina artinya penghormatan obyeknya ada di kanan. Mengikuti rute jalan mengelilingi patung Tidur,’’ ungkap Sariyono, upasaka Pandita Dharmapala Mahavihara Majapahit.

Tidak ada yang berlebihan dari perayaan waisak tahun ini, kata Sariyono, semuanya berjalan seperti tahun sebelumnya. Tema yang dipilih untuk Dhammadesana atau pesan waisak juga tidak berbeda dari waisak tahun sebelumnya. 

“Tema dalam kegiatan kali ini adalah Harmoni Dalam Kebhinnekaan Untuk Bangsa,” jelasnya.

Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)

Penghormatan dan keharmonisan bersama umat dan warga sekitar menjadi momentum dalam menangkal segala bentuk tindakan yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Keharmonisan ini telah sesuai dengan tema waisak tahun ini. 

’’Karena puncak tahun ini jatuhnya pada saat malam hari, jadi umat berkumpul sejak sore. Nah, saat itu bisa dimanfaatkan untuk buka puasa bersama warga dan pengunjung sekitar yang menjalankan ibadah puasa,’’ pungkasnya. (sof/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO