Kurikulum di BLK Perlu Diperkaya Mengikuti Kebutuhan Pasar

Kurikulum di BLK Perlu Diperkaya Mengikuti Kebutuhan Pasar Ilustrasi

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kurikulum di Balai Latihan Kerja (BLK) perlu diperkaya lagi untuk mengikuti kebutuhan pasar yang lebih modern. Hal ini dilakukan supaya angkatan kerja terampil yang terserap di industri semakin banyak.

“Kurikulum untuk kebutuhan tenaga kerja modern dari industri padat karya misalnya, kemampuan menjadi sales, marketing, driver dan messenger atau kurir yang sifatnya aplikatif di industri retail, ekspedisi maupun keuangan,” kata pemerhati ketenagakerjaan, Dani Satria melalui siaran persnya di Jakarta, 2 Juni 2018.

Baca Juga: Buruan Cek, ini Lowongan Kerja Surabaya Update 2024

Dani menjelaskan, saat ini kurikulum yang dimiliki oleh BLK yang tersebar di Indonesia sudah baik. Hanya saja, perlu untuk diperkaya lagi guna mengikuti kebutuhan pasar sekarang. Dengan kurikulum yang lebih beragam, maka masyarakat juga akan memiliki banyak pilihan pelatihan yang akan digelutinya.

“Terlebih bagi angkatan kerja baru untuk generasi milenial, mereka pastinya mempunyai pandangan yang berbeda soal kerjaan dibandingkan generasi sebelumnya. Maka dari itu, kurikulumnya pun perlu diperkaya,” imbuh Dani.

Menurut Dani, BLK perlu bekerjasama dengan banyak industri atau lembaga yang berkaitan langsung dengan kergiatan rekrutmen kepegawaian. Bisa itu bekerjasama dengan jasa rekrutmen karyawan atau dengan job marketplace di internet untuk mencari tahu lowongan pekerjaan apa saja yang paling banyak tersedia.

Baca Juga: Bersama Kiai Asep dan Ketua PWNU Jabar, Sekda Pemprov Jabar Bahas Pengangguran dan Kemiskinan

“Supaya pemanfaatan BLK lebih optimal, sebaiknya bekerja sama juga dengan lembaga rekrutmen atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa rekrutmen pegawai yang memiliki banyak mitra perusahaan. Atau mungkin juga bisa bekerjasama dengan head hunter yang menawarkan banyak pekerjaan bagi orang-orang,” ujar Dani.

Selain itu, juga perlu adanya sosialisasi yang lebih masif lagi ke para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) supaya mereka dapat memaksimalkan fungsi BLK. Hal ini dikarenakan berdasarkan data Tingkat Terbuka (TPT) di tahun 2018 ini, lulusan SMK yang tingkat penganggurannya paling tinggi.

Seperti diketahui, latar belakang pendidikan SMK memiliki angka TPT tertinggi dengan persentase sebesar 8,92 persen. Selanjutnya disusul oleh TPT Diploma sebesar 7,92 persen, SMA 7,19 persen, universitas 6,31 persen, SMP 5,18 persen dan terakhir lulusan SD sebesar 2,67 persen. (*)

Baca Juga: PDRB Jawa Timur Triwulan ke-3 Tumbuh Signifikan, Lapangan Kerja Terbuka dan Pengangguran Turun

Sumber: *Rilis Pers Dani Satria (Pemerhati Ketenagakerjaan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO