MALANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Malang terus mendorong program peningkatan populasi hewan sapi di Kota Malang sekaligus menindaklanjuti program Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan.
"Agar kebutuhan daging sapi di Kota Malang tidak sampai mengalami kelangkaan," demikian disampaikan Sri Winarni, Kepala DPKP Kota Malang, Selasa (5/6).
Baca Juga: Resmi Dikukuhkan, DPC Paravetindo Kabupaten Pasuruan Jadi Ujung Tombak Sukseskan IB
Untuk itu, program bernama Upsus Siwab (upaya khusus sapi indukan wajib bunting) terus digalakkan, sejak 6 April 2017 lalu. Program Upsus Siwab sendiri meliputi inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan (PKb), serta pencatatan kelahiran dan gangguan reproduksi (PKGR).
Menurutnya, DPKP sudah memilih seorang peternak di kawasan Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang bernama Supi'i sebagai pusat kegiatan program Upsus Siwab. "Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan lancar," terangnya. "Pelaksanaan kegiatan ini tanpa dipungut biaya atau Gratis bagi peternak yang mengikutinya," sambungnya.
Sementara Drh Anton Pramujiono, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Kota Malang menceritakan pihaknya dibantu 11 tenaga fungsional dalam menjalankan program Upsus Siwab tersebut.
Baca Juga: Program Upsus Siwab Bangkalan Hingga November 2019 Capai 31.997 Populasi
Berdasarkan data yang dimiliki DPKP Kota Malang, populasi hewan sapi saat ini di Kota Malang sebanyak 800 ekor hewan sapi betina, terdiri dari sapi potong dan sapi perah. "Oleh sebab itu, Program Upsus Siwab ini harus mampu meningkatkan jumlah populasi lebih banyak lagi atau minimal mempertahankannya," cerita drh. Anton.
"DPKP Kota Malang menargetkan di Program Upsus Siwab tahun 2018 bisa inseminasi buatan (IB) sebanyak 500 ekor sapi, pemeriksaan kebuntingan sebanyak 200 ekor sapi, pencatatan kelahiran 100 ekor sapi, serta terakhir penanggulangan gangguan reproduksi (Gangrep) sebanyak 100 ekor sapi," pungkasnya. (iwa/thu/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News