Ketua Panwaslu Tuban, Masrukhin.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang hari pencoblosan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tuban kian intens mengawasi pelanggaran-pelanggaran yang bisa saja dilakukan oleh masing-masing pasangan calon. Meski, sejauh ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan pendukung kedua pasangan calon.
Ketua Panwaslu Kabupaten Tuban Masrukhin menyampaikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan harapan selama masa tenang yang dimulai tanggal 24 lalu hingga besok (26/6). Sejumlah alat peraga kampanye yang sebelumnya dipasang di beberapa tempat di desa maupun kecamatan juga sudah mulai diturunkan petugas, baik dari Panwaslu, KPU, dan Satpol PP Tuban.
Kendati demikian, Panwaslu saat ini tengah melaksanakan pengawasan terhadap sejumlah tempat-tempat yang biasanya kerap dijadikan kampanye terselubung, seperti tempat ibadah.
Masrukhin mengaku sudah memetakan beberapa wilayah yang berpotensi terjadi kampanye hitam dan terselubung. "Yang jelas potensi kerawanan kampanye terselubung itu ada, bisa dalam nuansa kegiatan keagamaan disisipi kampanye, atau kampanye yang mengarah kepada penyerangan lawan kandidat," jelasnya.
Sementara terkait dengan pendistribusian surat suara yang beberapa waktu lalu sempat viral karena pendistribusiannya menggunakan kardus mie instan, pihaknya menyatakan jika hal tersebut sah, lantaran tidak melanggar aturan dan ketentuan PKPU.
Ia hanya mengimbau agar surat suara dikemas dalam kotak surat yang terbuat dari seng aluminium dalam pengirimannya untuk mencegah agar surat suara tidak rusak karena terkena hujan.
"Surat suara yang dikirim di seluruh kecamatan di Tuban tidak ada yang rusak, semua juga sudah dilakukan pengecekan dengan diawasi aparat kepolisian. Bagi kami itu tidak masalah, meskipun dikemas dengan kardus mie instan. Namun dengan adanya kejadian seperti ini, ke depannya dalam menghadapi Pilpres atau Pileg, kita sarankan jangan sampai terulang lagi," bebernya. (gun/rev)
