SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa relawan Jokowi yang menamakan diri Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) Koordinator Daerah Jawa Timur menggelar demo di kantor Pembangkit Jawa-Bali atau PJB, di Ketintang.
Dalam aksinya mereka membawa keranda jenazah sebagai simbol seringnya terjadi pemadaman listrik oleh PLN dan masih banyak daerah di Madura yang belum teraliri listrik. Mereka juga mempertanyakan pengerjaan proyek 35 ribu megawatt yang dinilai tidak maksimal.
Baca Juga: Demo ke Kantor Gubernur Jatim, Berikut 5 Tuntutan dari GSJT
Massa berkumpul di depan gedung PJB sekira pukul 10.00 WIB. Dua atribut bertulisan Laskar Rakyat Jokowi serempak mereka tunjukkan, yakni pada kaus yang dipakai dan bendera kecil. Pendemo juga mengusung perangkat keranda. Lebih dari satu jam mereka berorasi menyampaikan tuntutannya.
"Program 35 ribu megawatt listrik untuk Indonesia adalah bentuk komitmen pemerintahan Presiden Jokowi untuk menciptakan kemandirian di bidang energi. Laskar Rakyat Jokowi konsisten mendukung program itu," kata Koordinator Laskar Rakyat Jokowi Jatim, Subeli Hantono, Senin (2/7).
Empat hal disuarakan pendemo. Di antaranya ialah desakan pihak PJB agar konsisten menjaga martabat RI di mata internasional, karena program ini melibatkan peserta tender dari dari negara-negara luar.
Baca Juga: Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol
"Jika ada oknum pejabat yang terindikasi bermain mata dengan corporate untuk kepentingan pribadi atau kelompok, perlu diproses," kata Subeli.
Sekretaris Jenderal Laskar Rakyat Jokowi yang juga hadir dalam aksi itu, Ridwan Hanafi, mengatakan bahwa aksi digelar karena menilai bahwa program 35 ribu megawatt yang dicanangkan pemerintahan Jokowi tidak berjalan optimal. Padahal sejatinya program tersebut bisa mencukupi kebutuhan listrik di tanah air, khususnya di pulau Jawa dan Bali.
"Sejak dicanangkan baru 17 ribu megawatt yang siap operasi. Kami minta direksi PJB mengoptimalkan program 35 ribu megawatt," imbuhnya.
Baca Juga: Puluhan Massa Aksi dari Luar Pulau Rusak Kantor di Surabaya
PJB sendiri, lanjut Ridwan, merupakan perwakilan PLN yang mengurusi masalah listrik besar. Dari 35 ribu megawatt, PJB mendapatkan kuota sekira 25 ribu megawatt.
"Tender proyek ini melibatkan negara-negara luar, ada Korea Selatan, China, Prancis. Tendernya belum selesai dan ini yang perlu jadi perhatian. Harus dipilih yang terbaik agar program memenuhi kebutuhan listrik bisa tercapai," pungkasnya.
Aspirasi Laskar Relawan Jokowi Jawa Timur itu diterima oleh Sekretaris Perusahaan PT. PJB, Muhammad Baldan. Baldan berjanji meneruskan aspirasi massa tersebut kepada pihak direksi. Puluhan polisi dari Polsek Gayungan dan Polrestabes Surabaya mengawal aksi hingga berakhir dengan damai. (mdr/rev)
Baca Juga: Demo Buruh Bikin Macet Jl Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kasatlantas Turun Tangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News