70 Koperasi di Lamongan Dinyatakan Tidak Sehat

70 Koperasi di Lamongan Dinyatakan Tidak Sehat

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan mencatat ada sebanyak 1.217 koperasi di wilayahnya. Namun dari jumlah itu ada 70 koperasi yang tidak sehat baik secara finansial maupun organisasi.

Hal itu disampaikan Anang Taufik, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lamongan, Senin (9/7),

Menurut Anang, dari koperasi yang ada di Lamongan, 100 koperasi di antaranya beroperasi di bidang Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Karyawan atau KPRI sejumlah 50 lebih, KUD sebanyak 29, dan Koperasi Syariah BMT sebanyak 220 Koperasi.

Terhadap koperasi yang tidak sehat itu dilakukan pendekatan dan pembinaan. "Kami terus berupaya untuk melakukan pembinaan kepada Koperasi yang tidak sehat tersebut," kata Anang.

Meski begitu, Anang menyatakan bahwa persentase Koperasi yang tidak sehat hanya 4,5 persen dari jumlah koperasi yang ada. Angka ini lebih kecil bila dibandingkan dengan daerah maupun Provinsi Jatim.

"Koperasi tidak sehat di Lamongan terkecil bila dibandingkan dengan daerah lain, itu artinya pembinaan yang kita lakukan cukup berhasil," klaimnya.

Bahkan jelas Anang, ada sebanyak 700 Koperasi Wanita (Kopwan) yang mempunyai keuntungan dan aset cukup besar, rata-rata sudah mencapai Rp 1 Miliar setiap koperasi, dari modal hibah awal Rp 25 juta.

"Koperasi yang perkembanganya cepat dengan asetnya yang lumayan banyak ya Koperasi Wanita (Kopwan)," terangnya.

Bahkan saat ini Dinas Koperasi juga telah menggandeng organisasi kepemudaan di Lamongan untuk mendorong mereka agar bisa mendirikan koperasi untuk keberlangsungan organisasi. Apalagi saat ini ada program dari pemerintah membuatkan legalitas koperasi dengan gratis karena dibiayai negara.

"Kita terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pengetahuan koperasi yang selama ini sebagian masih menggangap negatif. Lah ini yang terus kita lakukan sosialisasi sekaligus mengajak mereka untuk mendirikan koperasi yang bisa memberikan manfaat tidak hanya anggota tapi masyarakat pada umumnya," pungkasnya. (qom/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO