LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 130 koperasi yang tersebar di Kabupaten Lamongan yang selama ini tidak aktif, akhirnya resmi ditutup oleh Dinas Koperasi, Energi, Industri, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat.
“Ada sekitar 1.200 koperasi di Lamongan. setelah kita klarifikasi ada 130 koperasi yang kami tutup . Klarifikasi dilakukan oleh Desa dan Diskoperindag yang hasilnya tidak ada kegiatan maupun anggota di koperasi ini,” Kata Kepala Diskoperindag Kabupaten Lamongan Gunadi,MM melalui Kabid Koperasi, Pudi Astono, Rabu(13/4).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Dikatakan Pudi, koperasi yang ditutup tersebut karena hanya tinggal nama yang dimaksudkan adalah yang tidak memiliki anggota di koperasi tersebut, salah satu yang menunjukkan keaktifan koperasi adalah adanya kegiatan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yaitu mendata ulang anggota koperasi yang tercata dalam koperasi tersebut.
"Penutupan koperasi ini juga dilandasi karena saat ini Pemprov Jawa Timur berencana akan memberdayakan koperasi, termasuk akan ada nomor induk koperasi dari pemerintah pusat karena selama ini koperasi belum memiliki nomor induk untuk melihat mana koperasi yang benar-benar menjalankan tugas dan fungsi perkoperasian, dan mana yang tidak," ujarnya.
Menurut dia, dengan penutupan ini puluhan koperasi ini, Diskoperindag tidak akan lagi menekankan pada jumlah koperasi yang ada, namun lebih menekankan pada peningkatan kualitas koperasi, seperti keaktifan dalam kegiatan usaha.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Terkait keberadaan Koperasi Wanita(Kopwan) di Lamongan Pudi menegaskan Kopwan Lamongan mendapat juara satu tingkat Propinsi Jawa Timur. Di Lamongan, katanya, kini terdapat 1.070 koperasi dengan jumlah anggota mencapai 154.999 orang.
Dari seluruh koperasi tersebut, omsetnya mencapai Rp 973.546.661.000, dan sisa hasil usaha (SHU) mencapai Rp. 13.685.481.00. "Saat didirikan, Kopwan di Lamongan hanya Rp 23 miliar, Kini sudah tembus Rp 60 Miliar. Karena perkembangannya pesat, akhirnya Kopwan Lamongan menjadi rujukan Kopwan se-Jawa Timur,’’ ujar Pudi. (qom/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News