Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Pacitan

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan terus memberikan imbauan kepada para wisatawan yang lagi berkunjung ke wisata pantai. Hal itu menyusul pemberitaan BPBD terkait peringatan dini kemungkinan terjadinya gelombang tinggi antara 5-6 meter di wilayah perairan Pacitan pada 24 Juli.

Kepala Disparpora Pacitan Endang Surjasri mengimbau para wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata pantai agar tidak terlalu dekat dengan bibir pantai maupun titik lokasi sapuan ombak.

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

"Kami imbau jangan berenang di pantai, dan jangan melakukan swafoto di dekat bibir pantai. Begitupun bagi mereka yang mendirikan perkemahan, jangan terlalu berdekatan dengan pantai. Sebab dimungkinkan akan terjadi gelombang cukup besar," pesan Endang dalam siaran persnya, Kamis (19/7).

Mantan kepala Bapemas dan Pemdes ini juga meminta kepada seluruh wisatawan, baik lokal, domestik, maupun wisatawan mancanegara agar lebih memperhatikan faktor keselamatan. "Tetap waspada dan selalu utamakan keselamatan," tandasnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Pacitan Windarto menegaskan agar mulai besok, Jumat (20/7), para nelayan di Pacitan tidak melakukan aktivitas melaut. Mengingat, gelombang pasang setinggi kurang lebih 7 meter dimungkinkan akan berlangsung di wilayah perairan Pacitan.

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

"Sebagaimana rilis BMKG, dimungkinkan besok akan terjadi gelombang pasang cukup tinggi. Kami imbau agar nelayan tidak pergi melaut dulu," terangnya di tempat terpisah.

Begitupun dengan para wisatawan, agar tiga hari ke depan tidak bermain-main di dekat bibir pantai. Terutama para remaja yang hobi berswafoto agar menjauh dari titik lokasi sapuan ombak. "Cuaca dalam tiga hari ke depan memang cukup ekstrem. Karena itu masyarakat di wilayah pesisir agar lebih waspada dan tetap mengutamakan keselamatan," pintanya. (yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News